Reses Dr. Mangku Pastika, M.M.: Hadapi Tantangan Pasar, SDM Pemasaran Harus Diperkuat

(Baliekbis.com), Produk bagus saja dianggap tidak cukup untuk menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat. Perlu ada inovasi baik sisi kemasan dan penguatan SDM khususnya marketing.

“Kalau perlu tenaga pemasaran diberi pelatihan-pelatihan sehingga bisa memasarkan produk dengan baik,” ujar Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. saat penyerapan aspirasi, Senin (18/4) di Dauh Peken Tabanan.

Penyerapan aspirasi dengan kelompok Karya Mandiri yang bergerak di bidang pengembangan dan pengolahan hasil kelautan dan perikanan dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Masyarakat Mandiri”.

Di awal diskusi Ketua Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Karya Mandiri Ni Made Putri Ningsih Wirna menyampaikan tantangan yang dihadapi cukup kompleks. Selain kendala bahan baku, peralatan juga pemasaran. “Kalau produk kita sudah hasilkan aneka makanan, namun pemasarannya yang masih terbatas,” ujar Putri Ningsih.

Atas masalah tersebut Mangku Pastika mengharapkan agar pemasaran mendapat perhatian. Sebab meski produknya bagus kalau tidak didukung pemasaran yang andal, akan sulit berkembang maksimal. Produk pun harus tampil menarik, baik kemasan maupun informasi produk seperti manfaat dan kandungan bahannya (ingredient -red).

Soal bahan baku, Mangku Pastika mengakui seringnya aturan tak sesuai dengan kondisi di lapangan. Seperti adanya UU No.23/2014 tentang Pemerintahan Daerah yang kini dirasakan dampaknya, khusus di bidang perikanan. Dalam UU tersebut kewenangan provinsi diserahkan kabupaten/kota. Tapi kabupaten tak siap sehingga tempat pembenihan jadi terbengkalai akibat minimnya SDM yang kompeten di bidang tersebut.

Putri Ningsih menjelaskan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Karya Lestari berasal dari Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar). Kelompok Pengolah dan Pemasar Karya Lestari ini didirikan karena adanya rasa atau keinginan untuk meningkatkan keterampilan di dalam memenuhi kebutuhan akan menu hidangan keluarga, maupun meningkatkan kemandirian di dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang pada akhirnya dapat melahirkan wirausaha baru yang handal dan kompetitif didalam mengolah berbagai jenis olahan ikan khususnya Budidaya Ikan Lele yang semakin tumbuh di Kabupaten Tabanan.

Pada awal berdirinya tanggal 10 Juli 2010, Poklahsar Karya Lestari beranggotakan sebanyak 15 orang yang berasal dari ibu-ibu anggota Dharma Wanita Persatuan yang ada di Kabupaten Tabanan.

Poklahsar Karya Lestari merupakan Kelompok Pengolah Hasil Perikanan Budidaya yang merupakan binaan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan. Pada tanggal 8 November 2010 telah dikukuhkan oleh Perbekel (Kepala) Desa Dauh Peken. Surat Keputusan Pengukuhan No.05 Tahun 2010.

Setelah mendapatkan Pengukuhan Kelompok maka mulailah Pengurus Kelompok mengikuti berbagai pelatihan yang dilaksanakan baik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Pusat, Provinsi maupun Kabupaten. Berjalannya waktu pada tahun 2012 dengan adanya MoU antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Perikanan dan Kelautan, maka Poklahsar Karya Lestari ditetapkan menjadi P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan) Karya Lestari oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI pada tanggal 24 Mei 2012 dengan Nomor. 30/ BPSDMKP/P2MKP/P/2012 sebagai Kelas Pemula. Sebagai tindak lanjut MoU mulai bulan Oktober 2012 melalui Badan Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BP3) Banyuwangi, P2MKP Karya Lestari diberikan kepercayaan untuk melaksanakan beberapa pelatihan dan unjuk kerja dalam Pelatihan Nasional. (bas)