Reses Dr. Mangku Pastika, M.M. di Gianyar, Kontribusi Sanggar Luar Biasa Dalam Pengembangan Seni Tari dan Budaya

(Baliekbis.com), Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. mengatakan keberadaan dan peran sanggar seni sangat besar dan luar biasa dalam memberi kontribusi terhadap pengembangan seni tari dan budaya di Bali.

“Saya kagum dengan keberadaan Sanggar Paripurna yang selama ini mampu menyuguhkan pertunjukan kelas dunia sekaligus memberi kehidupan bagi seniman,” ujar Dr. Mangku Pastika saat Reses secara vidcon dengan seniman yang berada di bawah naungan Sanggar Paripurna Desa Bona Gianyar, Senin (22/2).

Reses mengangkat tema “Keberadaan Seniman di Masa Pandemi Covid-19” dipandu Tim Ahli Nyoman Bhaskara didampingi Ketut Ngastawa menghadirkan narasumber maestro seni Wayan Sidja dan Ketua Sanggar Paripurna Made Sidia yang juga dosen ISI Denpasar. Meski sudah berusia 89 tahun, Sidja sempat memperagakan kemampuan seni tarinya di sela-sela vidcon.

Mangku Pastika mengatakan seni bagi Bali selain untuk ngayah (persembahan), seni untuk seni kemudian berkembang sebagai seni pertunjukan untuk menopang hidup. Dalam konteks tersebut, dikatakan tak bisa berjalan sendiri-sendiri, perlu ada kolaborasi. “Harus dikembangkan dan dinamis. Sehingga para seniman di masa tuanya bisa hidup sejahtera,” ujar mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Mangku Pastika menambahkan meski bukan seniman, namun sangat menyukai karya seni. “Saat menjabat Gubernur saya bisa berdiri berjam-jam mengamati sekaligus mengkoreksi sebuah karya seni (lukisan). Saking peduli dengan seni, saya menerima penghargaan Siwa Nataraja,” jelas mantan Kapolda Bali ini.

Karena itu Mangku Pastika mengaku salut dan ingin agar seniman tampil lebih baik dan bisa berkreasi lebih mendunia, meski kondisi lagi lesu akibat dampak virus corona.

Sebagaimana disampaikan Ketua Sanggar Paripurna Made Sidia, dampak covid-19 menyebabkan aktivitas sanggar nyaris terhenti. Bahkan tawaran pentas tertunda karena pandemi. Meski demikian, sanggar tetap melakukan latihan agar ketika dibutuhkan bisa tampil prima.

Di sisi lain, Sidia mengaku kagum dengan Mangku Pastika yang sangat kritis, peduli dan mengapresiasi seni. “Saya masih ingat Pak Mangku saat menjabat Gubernur Bali sering membawa pejabat pusat untuk melihat seni di Bali. Ini sangat mendukung dan menyemangati seniman,” jelas Sidia.

Namun karena covid ini, agar bisa bertahan hidup para seniman menjadi petani, berdagang dan kegiatan lainnya. Menanggapi kondisi yang ada, Mangku Pastika tetap mengajak seniman tabah dan tak surut berkreasi. Perlu mencari inovasi dan memanfaatkan teknologi yang bisa mendukung kreativitas seni.

Mangku Pastika mencontohkan Cina,
dengan sentuhan teknologi bisa mengembangkan festival seni yang banyak pengunjungnya. “Didukung filsafat dan cerita yang menarik, sejatinya kesenian Bali tak kalah dengan cina. Bali punya danau yang bisa mendukung semacam festival seni. Seni di Bali tak pernah mati,” tegas Mangku Pastika memberi semangat. Di akhir dialog Mangku Pastika melalui tim menyerahkan bantuan paket sembako kepada seniman. (bas)