Reses Dr. Mangku Pastika, M.M., CSR BUMN agar Bantu Pendidikan Anak Tidak Mampu

(Baliekbis.com), Anggota Komite II DPD RI dapil Bali Dr. Mangku Pastika, M.M. berharap CSR BUMN juga diarahkan kepada upaya membantu pendidikan anak sekolah yang kondisinya tidak mampu akibat terdampak pandemi Covid-19.

“Sekarang anak-anak belajar secara online, kalau bisa CSR juga membantu mereka yang tidak mampu,” pinta Mangku Pastika saat mendengar paparan dari Bagian Marketing PT. Pertamina Wilayah Bali Ferry Pasalini pada kegiatan reses Dr. Mangku Pastika, Kamis (21/10) secara vidcon.

Dalam paparannya, Ferry selain menjelaskan kinerja Pertamina juga kegiatan sosial perusahaan (CSR -Corporate Social Responsibility) di berbagai sektor.

Reses dengan tema “Inventarisasi Materi atas Pelaksanaan UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi serta Pelaksanannya
dalam UU Cipta Kerja” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja juga menghadirkan narasumber dari Dinas ESDM Bali dan Hiswanamigas Bali.

Dalam reses tersebut juga mengemuka terkait subsidi dan penerapan digitalisasi. Menyangkut pasokan BBM Menurut Ferry maupun Ketua Hiswanamigas Dewa Putu Ananta sudah berjalan dengan baik. Kecuali dalam pemasaran gas yang masih disubsidi karena belum sepenuhnya tepat sasaran.

Menurut Mangku Pastika migas ini penting dan vital. Memang diakui soal subsidi kerap jadi masalah bukan hanya di migas juga komoditi lainnya seperti beras, gula bahkan sekarang ini soal bansos. “Kalau sudah dapat bantuan, yang kaya ngaku miskin seperti pada pembagian raskin. Bahkan ada yang oplos,” ujar mantan Kapolda Bali ini.

Karena itu ke depan subsidi ini perlu dikaji mengingat berkaitan dengan kebijakan keuangan dan politik. Terkait digitalisasi, dikatakan ini akan memberi banyak manfaat termasuk bisa menekan kriminal seperti mobil tangki yang ‘kencing’ di jalan.

Sementara Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Prov. Bali yang diwakili Kabid Energi dan Sumber Daya Mineral IB Setiawan menjelaskan sektor migas sangat strategis sehingga kewenangannya ada di pusat baik hulu maupun hilir.

Bagian Pemasaran Pertamina Ferry Pasalini mengatakan pihaknya menangani BBM dan elpiji untuk wilayah Bali. Pertamina saat ini menjadi sub holding PT Pertamina Patra Niaga (anak perusahaan Pertamina) sehingga bisa fokus melaksanakan tugas dalam hal ini menjamin suplai energi ke masyarakat.

Untuk Bali, diakui pasokan BBM sampai ke konsumen cukup panjang. Di Bali ada 198 SPBU selain 42 Mikro SPBU dan 30 yang masih proses.
Untuk LPG ada 122 agen dan 3.000 pangkalan. Meski pandemi pasokan bisa normal kecuali ketika covid tinggi operasional dibatasi sesuai arahan pemerintah. Dijelaskan ke depan dengan digitalisasi pembayaran mengarah cashless. “Kita pasang alat di SPBU untuk lihat stok, jenis BBM sehingga tahu mana yang stoknya kritis. Juga bisa diketahui data penjualan dan profil konsumen,” jelasnya. (bas)