Reses Dr. Mangku Pastika: Biar Tak Rugi, Petani Harus Belajar Dagang

(Baliekbis.com), Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M. mengatakan saat pandemi Covid-19 yang tak pasti kapan berakhirnya, maka sektor pertanian menjadi sangat penting.

Sekarang yang unggul petani, bahkan orang kota banyak terjun ke pertanian. Tapi karena kepemilikan lahan terbatas, maka harus manfaatkan teknologi agar hasilnya bagus dan laku terjual.

“Jadi petani juga harus cerdas dan tahu cara berdagang agar tak rugi. Jangan sampai produksi tinggi, tapi sulit jualnya,” ujar Dr. Mangku Pastika saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif pada kegiatan Reses, Minggu (14/2) yang berlangsung via Vidcon dari Kantor Perbekel Sidan.

Bincang santai yang dipandu Tim Ahli Nyoman Bhaskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja juga dihadiri Perbekel Sidan Made Sukra Suyasa dan para pekaseh serta anggota kelompok tani, ternak dan ikan. Reses mengangkat tema: “Pemberdayaan Beras Organik” dan “Budi Daya ikan”.

Mantan Gubernur Bali dua periode ini menambahkan beras organik ke depannya sangat dibutuhkan. Karena itu upaya petani di Sidan mengembangkan padi organik dinilai sangat tepat. Selain nilai tambahnya tinggi, juga penting bagi kesehatan. “Beras organik banyak diekspor, seperti ke Australia. Jadi pasarnya sudah ada,” ujarnya.

Di sisi lain, Mangku Pastika mengingatkan untuk membangun pertanian organik harus terintegrasi dengan peternakan agar bisa produksi pupuk. Jadi tak tergantung pada beli pupuk. Menurut Mangku Pastika, makanan sehat sangat penting. Untuk itu prosesnya juga harus sehat, seperti pertanian organik.

“Di AS gangguan kanker tinggi karena makanannya banyak mengandung zat kimia, sedikit yang organik. Jadi kalau mau sehat, ketergantungan pestisida dan pupuk kimia secara bertahap harus dikurangi,” jelasnya.

Mewakili kelompok tani Wayan Wija, Made Marka dan Komang Widiada pada intinya berharap ada bantuan pupuk organik, traktor dan sapi untuk mendukung pembuatan pupuk organik. Petani juga berharap dibantu perbaikan irigasi yang rusak dan alat perontok padi. Petani juga perlu dibantu bibit ikan karena saat ini sulit mendapatkannya.

Perbekel Sidan Made Sukra Suyasa mengatakan untuk wujudkan pertanian organik perlu waktu. “Perlu pendampingan untuk merubah mindset petani yang selama ini instan. Kami tentu berharap Mangku Pastika bisa bantu program petani,” jelasnya seraya menambahkan pihaknya menargetkan tahun 2022 bisa wujudkan pertanian organik.

Sukra mengakui kalau di desanya ada Simantri. Cuma saat ini terputus pendampingannya. Sehingga petani terpaksa berjalan sendri. Di akhir vidcon, Mangku Pastika diwakili tim ahli Ketut Ngastawa menyerahkan bantuan sembako. (bas)