“Rerajahan” Masuk Mata Kuliah Prodi Seni Rupa Unhi

(Baliekbis.com),Program Studi (Prodi) Seni Rupa niversitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar menggelar workshop, Jumat (23/3) di museum Puri Lukisan Ubud dengan tema “Rerajahan Hindu Bali” yang dibawakan I Kadek Sumadiasa, dosen Prodi Seni Rupa Unhi.

Dekan Fakultas Pendidikan Agama dan Seni (FPAS) Unhi, Prof. Dr. Ida Ayu Gde Yadnyawati,M.Pd., Senin (26/3) mengatakan workshop merupakan langkah atau usaha dalam misi pelestarian budaya Hindu Bali. Workshop ini untuk mengingatkan generasi muda Hindu Bali agar paham betul tentang apa itu Rerajahan Hindu Bali. Secara visual maupun konsep, Rerajahan Hindu Bali yang dimaksud adalah rangkaian aksara atau gambar tertentu yang digunakan sebagai simbol. “Jika diartikan secara mendasar, Rerajahan biasanya dihubungkan dengan hal magis baik dalam diri manusia atau suatu benda yang dirasakan sakral,” terangnya.

 

Sementara I Kadek Sumadiasa ketika dikonfirmasi menjelaskan, Rerajahan memiliki banyak fungsi seperti pemberi kekuatan, penyucian, pembersihan, penguripan dan sebagainya. “Tergantung Rerajahan itu dibuat untuk apa. Pada intinya Rerajahan hanya sebagai media pendekatan diri kepada Ida Shang Hyang Widhi Wasa sebagai simbol dengan tujuan agar manusia selalu tetap ingat kepada beliau sebagai pencipta alam semesta,”jelasnya.

Ditambahkan, dibalik Rerajahan tersebut memerlukan pengurip agar dapat berfungsi sesuai dengan tujuannya. Dalam Agama Hindu Bali Rerajahan juga bisa disebut dengan Mantra. Bisa digaris bawahi tentang Rerajahan yang juga dipakai dalam mata kuliah di Prodi Seni Rupa Unhi, dan Rerajahan juga bisa dipakai sebagai salah satu olah rasa. (sus)