Renungan Covid-19, “BACK TO KAWITAN-NATURE”

MENURUT telaah nalar saya dan berbasis adanya Pandemi Covid-19 ini, maka untuk di masa depan, peristiwa ini bisa menjadi RENUNGAN bagi hidup ANAK DAN CUCU KITA.

1.Jika terjadi suatu KONDISI NORMAL, maka sangat tak terbantahkan orang-orang TERDIDIK dan MENGUASAI IPTEK bisa menjadi hebat dan eksis di segala medan kehidupan.

  1. Bila kondisi tidak normal dimana ditandai dengan BENCANA ALAM, bukan rekayasa manusia, maka orang-orang yang bisa lebih bertahan adalah orang-orang yang lebih dominan HIDUPNYA tergantung dari ALAM. Seperti para petani di PEDESAAN, mereka bisa hidup dengan BACK TO NATURE, tanam singkong, tanam obat-obatan, sayuran, rempah-rempat, pisang, ubi-ubian dan segala kebutuhan hidup yang asli dari ANUGERAH ALAM. Semua itu untuk bertahan hidup memenuhi KEBUTUHAN DASAR.

  2. Kalau dilihat dari perspektif multiflier effect, musibah karena ALAM atau REKAYASA MANUSIA tetap saling mempengaruhi secara signifikan terhadap kehidupan manusia, baik terdidik, kaya raya, masyarakat dengan ekonomi lemah atau siapa saja. Sebab di era RI 4.0 ini dunia sudah begitu terbuka.

  3. Akhirnya kalau kita ingin AJEG BALI di segala kehidupan dan dinamika zaman atau era, maka menurut saya lakukan dua hal saja; (1) TANAH BALI JANGAN DI JUAL, (2) SDM BALI DITINGKATKAN KUALITAS DAN SPIRITUALNYA. Akhirnya BACK TO KAWITAN-NATURE.

Oleh: Nengah Dasi Astawa