Rektor Universitas Bali Dwipa: Susu Kefir Cegah Penuaan Dini dan Tingkatkan Stamina

(Baliekbis.com),Rektor Universitas Bali Dwipa (UBAD) Dr. Ir. Ketut Suriasih,M.App.Sc. mengatakan banyak manfaat dari pengembangan susu sapi Bali baik dari segi ekonomi maupun kesehatan.

“Pengolahan susu sapi Bali yang memang memiliki banyak keunggulan menjadi minuman kesehatan memberi nilai tambah ekonomi bagi petani dan peternak. Sebab selama ini masih sedikit susu sapi Bali yang dikonsumsi,” ujar Dr. Suriasih di sela-sela peluncuran buku “Susu Sapi Bali sebagai Satvika Bhoga” di kampus Universitas Bali Dwipa (UBAD) Denpasar Jalan Flores, Senin (15/7/2019).

Peluncuran buku yang dikarang Prof. Sucipta dan Rektor UBAD Dr. Ir. Ketut Suriasih,MApp.Sc.
ini serangkaian Dies Natalis ke-1 UBAD yang akan digelar Rabu (17/2019) mendatang. Saat peluncuran buku juga diisi dengan pelatihan pembuatan susu kefir yang diikuti ibu-ibu PKK di Bali. Turut hadir Ketua Yayasan UBAD Dr. Ir. Wayan Adnyana,SH,M.Kn.

Rektor menambahkan susu kefir yang kini mulai dikembangkan memberikan manfaat begitu besar bagi kesehatan. Dari hasil penelitian dan pengalaman masyarakat yang mengkonsumsi kefir terbukti mampu
menjaga stabilitas gula darah, daya tahan tubuh, menurunkan tensi.
Bahkan kefir ini bagus untuk memelihara kecantikan dan mencegah penuaan dini karena mengandung antioksidan.

“Penderita diabetes yang mengalami luka, setelah minum kefir ini bisa cepat kering lukanya,” jelas mantan dosen Fakultas Peternakan Unud ini. Kefir bisa dikonsumsi dengan salad, jus dan sangat bermanfaat bagi olahragawan karena cepat memulihkan stamina. “Dan kefir ini tak ada pantangan,” tambahnya. Begitu banyaknya manfaat kefir ini sehingga sering disebut “champion-nya susu asam” jelas Dr. Suriasih.

Dari segi harga, kefir ini sangat terkangkau. Menurut Dr. Suriasih yang sudah memasarkan produk dengan rasa mirip yoghurt ini di beberapa outlet dan secara online, untuk 1 liter harganya Rp45 ribu dan ini bisa diminum selama 12 hari. “Banyak turis di kawasan wisata yang minum kefir ini setelah mengetahui khasiatnya,” jelas Dr. Sriaasih.

Sementara Ketua Yayasan UBAD Dr. Ir. Wayan Adnyana,SH,M.Kn. menjelaskan
Universitas Bali Dwipa (UBAD) berdiri sejak Agustus 2018 sesuai SK Menristek Dikti RI No. 578/KPT/I/2018 dan telah terakreditasi baik. UBAD saat ini memiliki 10 Program Studi (Prodi) yakni Prodi Gizi, Farmasi, Teknik Biomedis, Hubungan Masyarakat, Teknologi Pangan, Psikologi, Bahasa Inggris, Akuntansi, Sistem Informasi dan Prodi Hukum. Terkait dies natalis pertama yang akan dilaksanakan pada Rabu, 17 Juli, pihaknya telah melaksanakan sejumlah kegiatan pengabdian masyarakat di antaranya peluncuran buku dan pelatihan kepada ibu-ibu PKK dalam pembuatan susu kefir. (bas)