Ramia Adnyana: Saya Nyaleg Ingin Angkat Pariwisata Karangasem

(Baliekbis.com),
Praktisi pariwisata yang juga GM Hotel Sovereign Kuta, I Made Ramia Adnyana S.E.,M.M., CHA. kini nyaleg DPRD Bali.

Wakil Ketua Umum IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Association) yang merupakan putra daerah asal Banjar Tiyingtali Kelod, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Karangasem ini terpanggil untuk membangun tanah kelahirannya dan maju sebagai caleg DPRD Bali daerah pemilihan (dapil) Karangasem dari Partai PDIP nomor urut 3.

“Saya ingin menghapus stigma Karangasem sebagai daerah miskin dan “Bumi Lahar” melalui penggalian potensi dan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism development),” ujarnya Sabtu (21/7) di Kuta. Sebab daerah yang kini punya tagline “Karangasem The Spirit of Bali” itu bagi Ramia Adnyana merupakan “The Jewel of The East” atau “Permata di Timur Bali” yang menyimpan berbagai potensi daya tarik pariwisata.

“Saya tidak ingin Karangasem selalu disebut sebagai daerah lahar dan daerah miskin. Saya ingin mengangkat pariwisata Karangasem agar setara dengan daerah lain di Bali khususnya Denpasar, Badung dan Gianyar,” kata Ramia Adnyana. Karangasem sebagai hulunya bagi sudah sepantasnya dibangun setara dengan daerah lain di Bali. Apalagi potensi pariwisata yang dimiliki cukup besar namun belum digarap maksimal. Pemerintah daerah Karangasem juga dirasakan kurang greget membangun pariwisata.

“Pembangunan pariwisata di Karangasem stagnan. Tidak ada perubahan signifikan. Perlu dorongan besar dan adanya politisi muda yang punya cara pandang luas, visioner, pemahaman dan pengalaman kuat di industri pariwisata, punya jaringan dan kekuatan lobi baik di daerah dan nasional,” ujar Ramia Adnyana yang juga pernah menjabat GM Furama Villas and Spa Ubud & FuramaXclusive Villas and Spa itu.
Dengan kondisi stagnannya pembangunan pariwisata di Karangasem, banyak kalangan praktisi dan pelaku industri pariwisata mendorong Ramia Adnyana untuk “turun gunung” membangun daerahnya dan berjuang di legislatif.

Di sisi lain, dukungan keluarga dan tokoh masyarakat setempat juga sangat besar.
“Keluarga sangat mendoron ingin saya maju. Teman teman di industri pariwisata juga mendorong. Sebab belum banyak praktisi pariwisata terjun ke politik untuk membangun Karangasem. Selama ini anggota Dewan kebanyakan politisi dan tidak banyak bicara apalagi berjuang soal pariwisata,” kata pria yang kini juga aktif sebagai Wakil Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi PHRI Badung itu. Ia menilai stagnannya pembangunan pariwisata di Karangasem juga tidak terlepas dari belum adanya visi misi pembangunan pariwisata Karangasem yang jelas. Dari aspek pendanaan juga masih minim. Kondisi itu juga berimbas pada kurang gencarnya promosi pariwisata yang dilakukan Pemerintah Daerah.

“Edukasi masyarakat sadar wisata juga harus digenjot. Sebab mereka akan melihat pariwisata sebagai salah satu jalan ke arah sejahtera. Apalagi jika kita fokus pada pariwisata berkelanjutan. Peduli lingkungan, pemberdayaan masyarakat lokal dan peningkatan ekonomi,” ujar pria yang juga Ketua Bidang Pariwisata Paiketan Krama Bali itu. Di sisi lain, untuk membangun pariwisata yang ada di Karangasem juga diperlukan kesiapan SDM yang profesional dan berdaya saing. Maka ia juga bertekad memperjuangkan peningkatan SDM pariwisata di Karangasem baik melalui jalur pendidikan formal seperti pendidikan vokasi maupun dalam bentuk pelatihan kerja dan kursus singkat serta on the job training di dunia industri pariwisata.

Bagi Ramia Adnyana itu tentu tidak sulit sebab ia juga berpengalaman sebagai pendidik dan pencetak SDM pariwisata di kampus. Ia selama ini memang menunjukkan kecintaan dan pengabdiannya pada dunia pendidikan vokasi pariwisata. Di sela-sela kesibukan sebagai GM dan juga terlibat aktif di berbagai organisasi kepariwisataan, lulusan Magister Manajemen Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) itu menyempatkan diri mengajar di sejumlah perguruan tinggi vokasi pariwisata. Seperti STP (Sekolah Tinggi Pariwisata) Nusa Dua baik untuk program S-1 dan S-2, STPBI (Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional) serta sekolah perhotelan diploma seperti Elizabeth dan Mediterranean Denpasar. Ia kini juga tengah merampungkan disertasi pada Program Studi Doktor (S-3) Kajian Pariwisata Universitas Udayana (Unud).

Selain pariwisata, pertanian Karangasem juga perlu mendapat perhatian lebih. Sebab selain sebagian masyarakat masih menggantungkan hidup di pertanian, sektor ini juga bisa disinergikan mendukung pariwisata.
“Perjuangan yang saya bawa untuk Karangasem tentu berakar pada ajaran Tri Sakti Bung Karno yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam budaya. Ini harus kita bumikan di Karangasem untuk mencapai kesejahteraan,” tandasnya. (wbp)