Rai Mantra: Saya Suka ke Pasar karena Bisa Sering Ketemu Warga

(Baliekbis.com), Blusukan atau turun langsung menyapa warga adalah salah satu ciri khas gaya kepemimpinan Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra. Selama memimpin Kota Denpasar hal ini sering dilakukan Rai Mantra. Salah satu yang paling sering dikunjungi adalah pasar tradisional. Karena itu selama masa kampanye pemilihan Gubernur Bali Tahun 2018, Rai Mantra memilih pasar tradisional sebagai tempat menjaring aspirasi warga.

“Saya paling suka datang ke pasar tradisional, di sini kita berinteraksi langsung dengan warga,” kata Rai Mantra saat blusukan ke pasar tradisional Payangan, Gianyar, Selasa (27/2). Menurutnya pasar tradisional di Bali memiliki berbagai fungsi. Pertama adalah ruang membangun kekerabatan atau pesemetonan. Kemudian sebagai tulang punggung ekonomi rakyat.

Di pasar tradisional warga saling menyapa satu sama lain. Terjadi proses tawar menawar. Secara tidak langsung membangun relasi, bahkan lebih jauh mengembangkan kebudayaan. “Pasar tradisional adalah ruang untuk membangun pesemetonan, karena di sini semua saling sapa dan proses tawar menawar terjadi dalam suasana kekeluargaan,” kata Rai Mantra.

Karena itu, menjaga kelestarian pasar tradisional sesungghnya bagian dari upaya menjaga pesemetonan dan budaya Bali. Dalam fungsinya sebagai tulang punggung ekonomi rakyat, di pasar tradisional terjadi perputaran uang. Warga ada yang datang menjual hasil pertanian, di sisi lain ada yang datang membeli kebutuhan pokok.

Khusus di Bali, pasar tradisional juga berfungsi sebagai pemasok utama kebutuhan upacara adat. Karena itu revitalisasi pasar tradisional mutlak dilakukan. Dengan revitalisasi, pasar tradisional akan mampu bertahan di tengah persaingan ketat dengan gerai-gerai pasar modern. “Ayo benahi pasar kita, jika ingin belanja kebutuhan pokok datanglah ke pasar tradisional,” kata Rai Mantra. (nwm)