Rai Mantra : Pendidikan Merupakan Hasil Dari Pembentukan Karakter

 

Konferensi lima tahunan sekali, Jumat (30/9) di Hotel Niki Denpasar.
Konferensi lima tahunan sekali, Jumat (30/9) di Hotel Nikki Denpasar.

(Baliekbis.com), Denpasar – Guna melaporkan pertanggung jawaban pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Denpasar kepada anggota, masyarakat dan pemerintah tentang perkembangan pelaksanaan program kerja organisasi ini selama 5 tahun berjalan ini, PGRI Kota Denpasar mengadakan sebuah Konferensi lima tahunan sekali, Jumat (30/9) di Hotel Nikki Denpasar. Konferensi Kota PGRI Denpasar ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra,  yang ditandai dengan pemukulan gong.

Didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar Made Muliawan Arya, Asisten Administrasi Pembangunan Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta, Ketua PGRI Bali Gede Wenten Aryasuda, dan Ketua PGRI Kota Denpasar I Nyoman Winata, Walikota Rai Mantra mengatakan, sebuah pendidikan itu ialah sebuah hasil dari pembentukan karakter masyarakat maupun karakter pemerintah. Masalah kurikulum sangatlah sensitif disini dikarenakan kurikulum saat ini harus bisa membentuk sebuah karakter manusia yang lebih baik di dalam dunia pendidikan.

pgri-2

Dimana dalam konferensi ini, para guru bisa melakukan semua kegiatannya dengan baik didalam mengelola program-program yang dikerjakan, sebab PGRI ini merupakan sebuah organisasi yang sangat strategis dan sudah sah badan hukumnya. Apalagi sekarang ini kita berada di era digitalisasi dan ekonomi kreatif, kalau ekonomi kreatif ini dasarnya ialah sebuah pembentukan karakter, jadi untuk mebentuk karakter ini perlunya sebuah kurikulum pendidikan yang mendasar di sebuah visi dan misi pendidikan itu sendiri. “Jadi saya berkomitmen selama kepemimpinan saya ini sudah tidak ada jarak lagi anatara Pemerintah dengan PGRI Kota Denpasar, saya akan terus mendukung semua kegiatan program-program PGRI Kota Denpasar untuk peningkatan kualitas guru,” ujarnya.

Diharapkan para guru-guru bisa mengadakan sebuah workshop antara guru, guna membahas permasalahan mengenai kualitas pendidikan yang akan di berikan kepada anak-anak didiknya, agar menjadi sebuah karakter yang baik. Pemerintah juga perlu sebuah support dari PGRI, agar kami mengetahui mengenai permasalahan-permasalahan apa saja yang di hadapi dalam mendidik karakter anak-anak. Oleh sebab itu dengan adanya konferensi ini mudah-mudahan PGRI Kota Denpasar bisa terus menjalankan program-program yang sudah ada dan menjadikannya jauh lebih baik, walapun nantinya kepengurusan ini sudah berubah silih berganti.

Sementara Ketua PGRI Kota Denpasar I Nyoman Winata mengatakan Konferensi Kota PGRI Denpasar 2016 ini, wajib dilaksanakan sebagai konsekwensi dari pelaksanaan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PGRI yang telah melaksanakan tugas selama satu periode yakni 5 tahun yang berakhr tahun 2016 ini. Dimana selama lima tahun ini peningkatan peran PGRI sebagai organisasi profesi guru di Indonesia bersama-sama dengan pengurus besar dan provinsi sudah mengadakan kerjasama dengan pihak dalam maupun luar Negeri.

Program kerja kami selama 5 tahun ini bisa terlaksana dengan baik, walaupun masih program-program yang masih perlu mendapat perhatian khusus dalam penanganannya. “Saya harapkan peserta Konferensi Kota PGRI Denpasar bisa berperan aktif menyimak dan memberikan masukan, baik dalam penyusunan program 5 tahun mendatang maupun dalam pemilihan pengurus Kota PGRI Denpasar, serta kepada masing-masing Ketua pengurus PGRI cabang Denpasar  bisa memberikan respond dan tanggapan umum tentang laporan pelaksanaan program kerja dan laporan keuangan, serta memberikan saran guna kemajuan perkembangan PGRI lima tahun kedepan,” ungkap Winata. (ays’/ist)

pgri-3