Rai Mantra Kaji Pembangunan Monumen Perang Banjar

(Baliekbis.com), Calon Gubernur (Cagub) Bali nomor urut 2 yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menggelar kampanye dialogis di Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng Bali. Sekalipun kampanye dialogis digelar di Desa Banjar, namun peserta kampanye bukan hanya berasal dari warga Desa Banjar. Massa yang hadir sekitar 2 ribu orang tersebut juga berasal dari Desa Sidatapa, Desa Cempaga, Desa Tigawasa, Desa Pedawe dan Desa Banyuseri. Pusat kampanye digelar di Balai Dusun Melanting. Sejak paginya, warga dari beberapa desa di Kecamatan Banjar antusias mendatangi lokasi. Sepanjang perjalanan ratusan warga meneriakan yel-yel Mantra-Kerta dengan mengacungkan salam dua jari. Dalam kampanye dialogis tersebut, Rai Mantra didampingi oleh politisi senior Partai Golkar Nyoman Sugawa Korry, para anggota Tim KRB Kabupate Buleleng dan Provinsi Bali, relawan Mantra-Kerta dan para simpatisan lainnya. Selain itu hadir juga kelompok-kelompok masyarakat, perwakilan dadya, perwakilan subak dalam menyambut Rai Mantra.

Dalam sambutannya, Rai Mantra mengatakan jika Paslon Mantra-Kerta sudah memiliki komitmen untuk membangun industri kreatif di Kecamatan Banjar dann Bali pada umumnya. “Saya berkomitmen untuk membangun industri kreatif masyarakat di seluruh Bali termasuk masyarakat di Kecamatan Banjar karena telah mampu mengembangkan industri keatif yang bagus. Kami akan fasilitasi pengembangan kualitas SDM, pemasaran, permodalan, tehnologi dan kemampuan manajemennya,” ujar Rai Mantra, Kamis (7/6).

Ia menyebut jika Bali tidak memiliki sumber daya alam seperti hutan, tambang dan sebagainya. Bali hanya memiliki kreatifitas dan seni yang dipadukan dengan teknologi. “Makanya industri kreatif mutlak di Bali,” ujarnya. Selain itu, Rai Mantra berkomitmen untuk mengkaji pembangunan Monumen Perang Banjar. Pembangunan Monumen Perang Banjar sangat beralasan karena di Kecamatan Banjar sendiri dalam sejarah pernah terjadi perang melawan penjajah. Peristiwa bersejarah yang Perang Banjar bila dilakonkan kembali akan memberikan inspirasi tersendiri bagi generasi muda Bali berikutnya. Perang Banjar adalah perang besar yang terjadi setelah perang jagaraga yang heroik tersebut banyak korban yang jatuh di pihak penjajah dan juga di pihak para pejuang kusuma bangsa yang pada saat itu dipimpin pejuang Ida Bagus Made Rai. (nwm)