Putu Pasek: Ratusan MC Ilegal “Gentayangan”

(Baliekbis.com), Ratusan usaha money changer (MC) tak berizin saat ini masih beroperasi di kawasan wisata yang banyak dikunjungi turis. Diperkirakan hampir seribu MC ilegal tetap “gentayangan” mencari mangsanya. “Terbanyak MC illegal ini beroperasi di kawasan Kuta dan sekitarnya,” ujar Kepala Divisi Penindakan Money Changer Ilegal I Nengah Putu Pasek saat ditemui di sela-sela  kegiatan ngayah di Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap, Desa Adat Pamogan, Denpasar Selatan, Sabtu (1/7/2017).

Selaku Kepala Divisi Penindakan Money Changer Ilegal, sebenarnya pihaknya sudah secara rutin melakukan sosialisasi di lapangan terkait usaha money changer tersebut. Namun sampai kini ratusan usaha valas tak berizin ini masih tetap melakukan kegiatannya. “Sejumlah komplin kita terima dari tamu yang merasa dirugikan oleh mereka. Sekitar 200-an sudah kita tindak. Namun toh masih tetap banyak yang beroperasi,” ujar Presdir PT. Tobali Valasindo ini.

Pasek yang juga Ketua Umum Brigas (Barisan Gunung Agung Bersatu) Bali ini minta agar semua pihak ikut menjaga pariwisata sehingga turis tetap datang ke Bali. “Kalau turis tak ada kita akan sulit cari makan. Untuk itu harus dijaga, jangan ada penipuan,” tambahnya.  Pasek juga mengaku tak bisa banyak berbuat terhadap money changer illegal ini karena kewenangan ada di tangan pemerintah. Itu kan juga hak mereka untuk cari makan. Secara pribadi saya tak bisa melarang, tapi kalau melanggar, lembaga pastik akan menindak. Ditanya masalah perizinan bagi money changer, Pasek mengatakan untuk mengurus izin sebenarnya tak memakan biaya tinggi. “Mungkin syaratnya cukup ketat sehingga mereka sulit dapat izin,” tambahnya seraya mengatakan soal izin MC itu ada di tangan Bank Indonesia. “Saya cuma kasi rekomendasi saja,” jelasnya. Pasek menambahkan ia tak bisa sepenuhnya menyalahkan mereka yang berusaha di MC liar ini karena menyangkut isi perut.  Saat ini ekonomi lagi lesu, jadi sulit cari makan. Pemerintah harus bantu rakyat agar bisa makan. “Jangan hanya dekat dengan rakyat kalau mau cari dukungan.  Pemerintah juga harus sering ke lapangan agar tahu masalah di bawah,” tambah Pasek. (bas)