Putu Oka Mahendra: Pertanian Organik, Solusi Atasi Minimnya Lahan Pertanian di Denpasar

(Baliekbis.com), Tingginya aktivitas bisnis di Kota Denpasar menyebabkan banyak lahan pertanian yang beralih fungsi. Bahkan lahan pertanian diprediksi tinggal sekitar 25 persen.

“Total lahan pertanian di Denpasar kini tinggal sekitar 380 hektar atau 25 persen. Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian agar petani bisa tetap eksis,” ujar Anggota DPRD Kota Denpasar Putu Oka Mahendra saat menghadiri penyerahan bantuan traktor di Subak Sembung, Peguyangan, Minggu (23/9).

Bantuan traktor diberikan Anggota Komisi IV DPR RI A.A.Bagus Adhi Mahendra Putra kepada kelompok Tani Umawani Subak Sembung yang dirangkai memperingati hari Tuna Rungu Internasional. Di subak ini juga dikembangkan
sebagai ekowisata dengan konsep “menanam, memetik, membuat lelakut dan outbond”. “Pengunjung bisa belajar menanam, memetik sayur dan buah-buahan hingga berekreasi,” ujar Sekretaris Kelompok Umawani A.A. Sanjaya seraya menjelaskan subak tersebut memiliki luas 110 hektar.

Menurut Oka Mahendra, harus ada upaya riil membantu petani agar lahan yang ada tak semakin menyusut. Salah satunya pengembangan pertanian organik yang bisa memberi nilai ekonomi lebih tinggi karena harga jualnya lebih bagus. “Hasil pertanian organik ini kualitasnya bagus dan sekarang ini jadi kebutuhan pasar,” jelas Oka Mahendra.

Di sisi lain, pertanian organik yang terbebas dari penggunaan zat-zat kimia ini akan sangat membantu kesuburan tanah dan struktur tanah. Jadi dengan pengembangan pertanian organik sekaligus ikut melestarikan alam.

Ia mengatakan akan mengupayakan agar potensi yang ada ini bisa diberdayakan secara maksimal.
Di sisi lain Anggota Komisi IV DPR RI A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra mengatakan petani harus ada pendampingan agar usaha taninya bisa berkembang. Selain bantuan alsintan (alat mesin pertanian) seperti traktor, juga perlunya lab agar pertanaman bisa maksimal. (bas)