Puncak Pujawali Pura Luhur Medang Kamulan Gresik Jawa Timur Dipuput 8 Sulinggih

(Baliekbis.com),Pujawali Pura Penataran Luhur Medang Kamulan Gresik Jawa Timur bertepatan dengan Purnama Kaulu dan tahun ini dilaksanakan pada Sabtu, 8 Pebruari 2020. Upacara dipuput oleh 8 Sulinggih dari berbagai wilayah Nusantara.

Sebelum upacara puncak, dilaksanakan simakrama dengan para pemedek yang hadir untuk memberikan dharma wacana tentang upacara dan pemahaman tentang agama Hindu yang universal.

Romo Sepuh Satya Bhuana sebagai juru kunci pura mengatakan, upacara ini sangat langka di Pulau Jawa karena selain pemujaan terhadap kebesaran Ida Sang Hyang Widi, upacara ini juga dilaksanakan untuk pemujaan terhadap para leluhur Nusantara. Peradaban Nusantara yang sangat besar dan sejarah yang sangat panjang kini menyisakan berbagai dinamika bahkan banyak masyarakat yang melupakan jati diri mereka, lupa keleluhuran mereka.

Di Pura Penataran Luhur Medang Kamulan inilah spirit para leluhur Nusantara dipertemukan dengan para generasi yang akan meneruskan Nusantara ini dimasa depan. Lebih lanjut, Romo Sepuh Satya Bhuana yang masih aktif sebagai kolonel marinir ini menjelaskan sejarah berdirinya Pura Penataran Luhur Medang Kamulan hingga beliau sendiri mengabdikan hidupnya untuk ngayah sebagai juru kunci di tempat ini.

Pura ini adalah penyatuan spirit Nusantara dan yang tangkil bukan hanya umat Hindu tetapi banyak juga dari agama lain yang sembahyang menyembah leluhur mereka. Romo Sepuh Satya Bhuana menyampaikan semua agama tujuannya sama hanya cara saja yang berbeda. Romo Sepuh berharap masyarakat sadar bahwa semua adalah saudara harus bersatu membangun NKRI ini tanpa sekat agama.

Sementara itu Ida Rsi Wisesanatha sebagai perwakilan sulinggih dalam dharma wacana menyampaikan tata cara perilaku yang baik dalam menjalankan dharma. Disiplin, etika, kejujuran dan kemurnian adalah dasar untuk menuju kebahagiaan, kesejahteran dan kedamaian hidup.

Agar bangsa ini maju setiap orang harus berupaya keras melatih diri untuk memiliki sikap dasar ini. Jika sikap dasar ini telah dilakukan maka spirit Nusantara akan senantiasa menuntun para wadagnya sebagai generasi yang akan meneruskan Nusantara ini sampai kepada tujuannya: Gemah Ripah Loh Jinawi.

Upacara puncak dilaksanakan dengan khidmat, dihadiri oleh umat yang berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa, Bali dan daerah lainnya di Indonesia. Rangkaian upacara puncak dimeriahkan oleh pementasan beberapa tarian sakral dan tradisional (adn)