Puluhan Seniman Dianugerahi “Wija Kusuma”

(Baliekbis.com), Tahun ini, Pemkab Gianyar kembali menyerahkan penghargaan di bidang seni budaya “Wija Kusuma” kepada 21 seniman yang tersebar di tujuh kecamatan. Penghargaan diserahkan langsung Penjabat (Pj) Bupati Gianyar, DR. I Ketu Rochineng, SH.,MH., pada acara resepsi perayaan Hari Jadi ke-247 Kota Giayar di Balai Budaya Gianyar, Kamis, (19/4). Penghargan ini sebagai bentuk apreisiasi Pemkab Gianyar atas dedikasi dan pengabdian seniman dalam upaya membina, mengembangkan dan melestarikan seni budaya di Kabupaten Gianyar.

Ketua Panitia Hari Jadi ke-247 Kota Gianyar, I Wayan Suardana, S.Sos., M.Ap., mengatakan, Bedasarkan hasil seleksi dari tim seleksi Wija Kusuma, dari 28 orang masyarakat yang mengajukan permohonan ditetapkan 21 orang penerima yang berhak menerima penghargaan Seni Wija Kusuma. Ke 21 orang penerima tersebut tersebar di tujuh kecamatan se-Kabupaten Gianyar. Sedangkan, penghargaan yang ditetapkan terdiri dari sebelas bidang seni yakni, seni kerawitan, seni tari, seni drama, seni patung, seni kriya, seni ukir, seni pedalangan, seni musik, seni sastra, seni lukis dan seni rupa.

Adapun nama-nama seniman penerima penghargaan Seni Wija Kusuma Tahun 2018 yakni, I Ketut Timtim Dharma Laksana,(59), Br. Silungan, Desa Siangan ( Seni Tari), I Dewa Putu Sukawati, A. Ma. Pd. (67), Lingkungan Kaja Kauh, Kelurahan Abianbase (Seni Drama), A.A. gde Ngurah Eka Putra, (72), Banjar Lebih Duur Kaja, Desa Lebih (Seni Kerawitan), I Ketut Sugata, (64), Banjar Mendahan, Desa Medahan (Seni Rupa dan Undagi), I Gusti Ngurah Adi Putra, (56), Banjar Bona Kelod, Desa Bona (Seni Musik), I Ketut Modern, (66), Banjar Buruan, Desa Buruan (Seni Patung), Wayan Tedun (Alm), Banjar Apuan, Desa Singapadu (Seni Tari), Dr. NLN Suasti Widjaja, SST.,M.Hum, (69), Banjar Mukti, Desa Singapadu (Seni Tari), I Made Tubuh, (78), Banjar Pekandelan, Desa Buruan (Seni Tari), I Wayan Muka, (56), Banjar Batanancak, Desa Mas (Seni Topeng), I Gusti Lanang Oka Artika, SST.,M.Si.,(61), Kelurahan Ubud (Seni Tari), I Made Gerindem (alm), Banjar Teges Kanginan, Desa Peliatan (Seni Tari), I Made Tragia, (74), Banjar Mas, Desa Sayan (Seni Pedalangan), I Wayan Jiwa, (50), Banjar Mancingan, Desa Manukaya (Seni Kriya), Anak Agung Gde Semara Jaya, (52), Banjar Tatiapi, Desa Pejeng Kawan (Seni Kerawitan), Drs. I Wayan Mupu, (67), Banjar Gagah, Desa Tegallalang (Seni Sastra), I Made Sudiana, (59), Banjar Taro Kelod, Desa Taro (Seni Ukir), I Wayan Mustika, (64), Banjar Pakudui, Desa Kedisan (Seni Patung), Wayan Nomer, (65), Banjar Bayad, Desa Melinggih (Seni Rupa), I Nyoman Darma, S.Ag., M.Pd.H.,(58), Banjar Payangan Desa, Desa Melinggih (Seni Sastra), serta I Nyoman Suandi, S.Pd.,(55), Banjar Paneca, Desa Melinggih (Seni Lukis).

Pj Bupati Gianyar, DR. I Ketut Rochineng, SH.,MH., mengatakan, penghargaan Wija Kusuma merupakan wujud apresiasi pemerintah kepada para seniman yang telah berjasa dalam melestarikan seni budaya dan telah menunjukkan dharma baktinya kepada pemerintah, masyarakat dan seni itu sendiri. Melalui penganugerahan penghargaan ini, diharapkan para seniman lebih meningkatkan pengabdian untuk menggali, membina dan melestarikan seni budaya yang tersebar di seluruh pelosok Kabupaten Gianyar. Sehingga, Gianyar tetap menjadi Bumi Seni yang makin dikenal di tingkat nasional maupun internasional.

“Seni budaya merupakan warisan adiluhung para leluhur kita, untuk bisa lestari dan berkembang secara berkelanjutan. Penghargaan ini sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah pada para seniman, sehingga pengabdian para seniman bisa menjadi tauladan bagi generasi muda,” terang Rochineng.

Rochineng juga menegaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Gianyar tidak bisa sendiri untuk mengemban dan membina kelangsungan seni budaya. Sehingga peran dan dukungan para seniman serta seluruh komponen masyarakat sangat dibutuhkan untuk tetap semangat dalam sebuah medan pengabdian bagi daerah dan negara tercinta. (hms)