Puluhan Sekaa Kesenian Denpasar Siap Unjuk Kebolehan di PKB ke-40

(Baliekbis.com), Perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 tahun 2018 memang masih dua bulan lagi. Namun, beragam persiapan telah mewarni semarak seni tahunan yang dilaksanakan bertepatan dengan libur sekolah ini. Hal senada turut dilakukan Tim Kesenian Kota Denpasar dengan terus melakukan pembinaan kepada sekeha kesenian yang akan tampil di PKB tahun ini. Seperti halnya Pembinaan Arja Candra Asta Swari, Desa Pakraman Panjer dan Baleganjur Anak-anak Dharma Sandhi, Banjar Daingin Peken oleh Tim Pembina Kesenian Provinsi Bali yang dilaksanakan di Wantilan Pura Dalem Desa Pakraman Panjer, Denpasar, Minggu (29/4).

Hadir dalam kesempatan tersebut Plt. Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Nyoman Sujati, Tim Pembina Provinsi Bali, Tim Pembina Kota Denpasar, Camat Denpasar Selatan, I Wayan Budha, serta seluruh masyarakat setempat.

Diwawancarai usai Pembinaan, Plt. Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara didampingi Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Nyoman Sujati menjelaskan bahwa pada ajang PKB ke-40 tahun 2018 ini Kota Denpasar mengikuti seluruh  materi yang diberikan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Hal ini merupakan bentuk komitmen dan keseriusan Kota Denpasar dalam mendukung dan melestarikan seni dan budaya Bali yang adi luhung ini. “Kami di Denpasar mengikuti seluruh pementasan bidang seni sesuai arahan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali untuk PKB ke-40 ini,” ujar Jaya Negara.

Lebih lanjut dikatakan, terkait kesiapan akan pementasan pihaknya meyakini bahwa seluruh Sekaa Kesenian baik yang menjadi duta Kota Denpasar atau perwakilan Sekaa dan Sanggar telah siap terkait materi yang akan dibawakan. “Pembinaan Sekaa Kesenian Kota Denpasar secara keseluruhan sudah mulai dilaksanakan sejak bulan Desember 2017 lalu, dan kini masing-masing materi yang dibawakan telah siap, hanya saja perlu dilakukan penyempurnaan agar penampilan dapat dikemas secara maksimal,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut Jaya Negara memaparkan bahwa rata-rata seniman Kota Denpaar yang akan unjuk kebolehan pada gelaran PKB tahun 2018 ini didominasi oleh remaja dan anak-anak. Hal ini menunjukan bahwa pelesetarian seni di Kota Denpasar telah dilaksanakan sejak usia dini. “Anak-anak sekarang sudah semakin terpacu untuk melestarikan seni dan budaya Bali, buktinya pemain arja saja sekarang rata-rata remaja yang sebelumnya identik diperankan oleh seniman berusia tua dan penabuh baleganjur seluruhnya anak-anak, jadi untuk menjaga keberlangsungan seni dan budaya Bali itu diperlukan sosialisasi dan edukasi seni sejak dini,” pungkas Jaya Negara.

Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Nyoman Sujati menambahkan bahwa pada ajang PKB tahun 2018 ini, terdapat 32 Sekaa Kesenian Kota Denpasar yang akan tampil. Dari jumlah tersebut diperkirakan sedikitnya 2.700 lebih seniman akan unjuk kebolehan dalam berbagai pementasan seni. Seperti halnya gong kebyar anak-anak, gong kebyar dewasa, gong kebyar wanita, wayang, parade arja, parade drama gong dan lain sebagainya. Bahkan Kota Denpasar sedianya akan menampilkan pementaan sekeha gong Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekeha Gong Kebyar Lanjut Usia (Lansia).

Sementara, Tim Pembina Provinsi Bali, Sang Ketut Pesan Sandiyasa dan I Ketut Madia mengatakan bahwa secara umum persiapan Sekaa Kesenian Kota Denpasar yang akan tampil di ajang PKB 2018 khususnya pada Parade Arja, Lomba Baleganjur, Tembang Girang yang sebelumnya telah dilaksanakan pembinaan telah siap. Namun, dalam upaya penyempurnaan perlu diperhatikan poin-poin penting atau uger-uger dalam sebuah pementasan tertentu.

“Jadi ini senimanya banyak yang muda-muda, ini suatu capaian yang baik dalam bidang seni, minimal mau dulu dan secara penampilan sudah baik, namun ada beberapa poin sebagai syarat pementasan yang perlu diperdalam lagi, seperti konsistensi pada gedig, gerak dan bahkan nada suara,” pungkasnya. (ags)