Puluhan Akademisi Asia Tenggara Belajar Kriptografi di UGM

(Baliekbis.com), UGM menjadi tuan rumah penyelenggaraan ”Summer Course on Coding Theory and Cryptography” pada 15-26 Juli 2019. Kegiatan ini mempertemukan puluhan pakar, peneliti, akademisi, serta praktisi dari bidang keilmuan Matematika, Ilmu Komputer, Fisika, dan Teknik Elektro untuk mendiskusikan persoalan keamanan data dalam pesan, terutama dengan teknik kriptografi dan teori pengkodean. Pakar yang hadir berasal dari Singapura, China, Philipina, Thailand, India, Indonesia, serta Korea Selatan.

“Kegiatan ini diikuti 60 peserta dari berbagai negara dan menghadirkan 21 pakar kriptografi dari sejumlah universitas terkemuka dunia,” jelas Ketua panitia, Dr. Indah Emilia W, Senin (15/7) usai pembukaan summer course di Perpustakaan UGM.

Indah menyampaikan bahwa masalah kriptografi dan teori pengkodean saat ini masih menjadi tantangan besar dan berkelanjutan yang dihadapi sebagian besar negara. Perkembangan komunikasi telah mendorong manusia untuk menyembunyikan informasi yang dimilikinya dari orang lain demi alasan keamanan dan privasi. Untuk mengantisipasi hal itu, Laboratorium Aljabar di Departemen Matematika FMIPA UGM dan Kelompok Keahlian Aljabar FMIPA ITB menyelenggarakan summer course ini sebagai sarana pembelajaran lebih dalam mengenai latar belakang dan multidisiplin yang diperlukan untuk melakukan investigasi lanjutan dalam kriptografi.

“Selain itu pembelajaran cara penggunaan alat dari fisika, matematika, dan komputasi dalam kriptografi serta mengidentifikasi berbagai persoalan didalamnya,” jelasnya. Indah mengatakan kegiatan ini merupakan langkah yang baik untuk mengeksplorasi kolaborasi multidisiplin antara ilmuwan-ilmuwan matematika, komputer, fisika, dan teknik elektro, juga sebagai kolaborasi intensif antara UGM dengan institusi lainnya. Dalam kegiatan yang didukung oleh Southeast Asian Mathematical Society (SEAMS) ini para peserta nantinya akan mengikuti serangkaian kuliah, tutorial, dan diskusi.

Sementara Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional, Dr. Danang Sri Hadmoko saat membuka acara menyoroti pentingnya kriptografi dan dampak dalam kehidupan. Di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, kemanan data dalam pesan menjadi sebuah isu besar yang dihadapi oleh masyarakat dunia.

“Keamanan data dalam penyampaian pesan ini tidak hanya jadi isu nasional saja, tapi juga menjadi persoalan dunia,” tuturnya. Dia berharap melalui kegiatan ini para peserta bisa saling berbagi informasi dan pengetahuan terkait kriptografi dan teori pengkodean. Dengan begitu kriptografi dan teori pengkodean dapat lebih berkembang sehingga dapat dihasilkan pengetahuan-pengetahuan baru yang berkontribusi dalam mendukung kemanan data dalam pesan di masa mendatang.“Harapannya tidak hanya belajar tentang kriptografi saja, tetapi bisa belajar bersama dan membangun jejaring,” katanya.(ika)