PT Indonesia Power Bersama Kelompok Saba Asri Lepas Ratusan Tukik di Pantai Saba

(Baliekbis.com), PT Indonesia Power sebagai saIah satu anak perusahaan PT. PLN (Persero) bersama Kelompok Saba Asri, Kamis (1/11) melakukan pelepasan 200 tukik di Pantai Saba Gianyar. GM PT Indonesia Power IGAN Subawa Putra di sela-sela acara pelepasan tukik tersebut menjelaskan PT Indonesia Power melalui kegiatan CSR-nya melakukan program penangkaran tukik yang merupakan spesies langka dan dilindungi oleh UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta sesuai Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 7 tahun 1999 tentang Pangawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Bahwa penyu berikut bagian bagiannya termasuk telurnya merupakan satwa yang dilindungi oleh negara.

Menurut Subawa Putra, sejak tahun 2016, PT Indonesia Power bekerja sama dengan kelompok Saba Asri-Gianyar Bali, berinisiatif untuk melakukan penangkaran terhadap tukik ini. Langkah itu dilakukan karena tanpa bantuan manusia, penetasan telur secara alami semakin sulit. Hal itu akibat kondisi lingkungan dan banyak gangguan dari binatang liar seperti anjing yang sangat suka makan telur penyu dan tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. “Dengan pendampingan PT Indonesia Power terhadap Kelompok Saba Asri kita harapkan pelestarian penyu bisa berjalan baik,” jelas Subawa Putra.

Berdasarkan data perkembangan tukik menunjukkan peningkatan yang bagus. Ada 2.500 ekor tukik dalam penangkaran di Saba Asri yang siap dilepas saat ini. Pelepasan tukik di tahun 2018 sebesar 4.827 ekor dengan prosentase kenaikan 154%. “Tujuan PT Indonesia Power bersama kelompok Saba Asri melakukan konservasi tukik ini selain untuk melestarikan penyu juga untuk memberikan edukasi pelestarian tukik kepada masyarakat, pengunjung/tamu domestik maupun wisatawan asing dan juga pada anak-anak di lingkungan pendidikan,” jelasnya.

Subawa Putra juga berharap masyarakat pengunjung dapat memahami siklus penangkaran tukik, berbagai jenis tukik/penyu, dan bagaimana masyarakat/kelompok Saba Asri ini akan mendapatkan manfaat ekonomi dari kunjungan turis di PenangkaranTukik di pantai Saba Asri, Gianyar. Sehingga secara umum kegiatan ini akan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.

Jika dikaitkan dengan kearifan lokal Bali yaitu “Tri Hita Karana”, menurut Subawa Putra yakni hubungan keharmonisan manusia dengan Tuhan (Paryangan), manusia dengan manusia (Pawongan) dan manusia dengan lingkungan (Palemahan), maka pelestarian penyu ini merupakan hubungan manusia dengan lingkungan yang mendukung kegiatan manusia dan hubungan manusia dengan Tuhan karena penyu merupakan salah satu sarana upakara bagi umat Hindu di Bali.

Sementara Ketua Kelompok Saba Asri I Made Kikik mengatatakan pihaknya saat ini mengalami kendala untuk makanan ribuan tukik di penangkaran. Ia juga mengakui sampai saat ini belum ada bantuan dari pemkab setempat. “Kami hanya mengandalkan donasi dari pengunjung untuk membeli tuna sebagai makanan tukik-tukik ini,” jelas Made Kikik yang sejak tahun 2007 memulai penangkaran tukik. (bas)