Properti Lesu, PT Dalem Bali Agung Tawarkan Inovasi Beli Tanah Langsung Dapat Penghasilan

(Baliekbis.com), Beberapa tahun belakangan, bisnis properti di Bali cukup lesu. Kondisi ini membuat sejumlah ‘pemain’ properti berpindah haluan. Menariknya, PT Dalem Bali Agung menawarkan solusi inovasi bisnis yang menjanjikan di tengah situasi ini. Perusahaan ini menyodorkan konsep resolusi bisnis dan solusi properti 2018. Seperti apa? Owner PT Dalem Bali Agung, Agus Pradita Dalem, SH, menjelaskan, jika biasanya orang membeli tanah lalu hanya mendapatkan tanah dan sertifikat, maka pihaknya memberikan tawaran bisnis dalam pembelian tanah. “Kita sodorkan konsep, yakni orang beli tanah lalu mendapat sertifikat dan juga mendapat penghasilan. Kalau membeli tanah dengan menyicil, maka penghasilan per bulan dari bisnis ini bisa dipakai untuk membayar cicilan,” papar Agus Pradita Dalem, di Denpasar, Kamis (31/5).

Konsep bisnis yang ditawarkan PT Dalem Bali Agung adalah berupa investasi Grand Bali Noble Camp atau Perkemahan Bali Nobel. Untuk bisnis ini, PT Dalem Bali Agung menjual lahan seluas 1,2 hektar di kawasan Luwus, Kabupaten Tabanan, Bali, yang lokasinya tak jauh dari Bumi Perkemahan Bedugul. Tanah ini dibagi menjadi 72 kavling dengan rata-rata seluas 100 m2 tiap kavling. Semua sudah dilengkapi GS (gambar situasi) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), dengan lebar jalan 5,5 meter di dalam area kavling. “Untuk percepatan nilai harga jual, di atas lahan seluas 1,2 hektar tersebut akan dibangun Wisata Perkemahan dan Outbound serta Kuliner Alam yang kita kemas dalam Grand Bali Noble Camp,” papar advokat muda ini.

Agus Pradita Dalem yang juga seorang entrepreneur muda ini menambahkan, untuk bisnis Perkemahan Bali Noble ini akan dikelola oleh manajemen pengelola pariwisata profesional dan berpengalaman dari Bandung, dengan biaya investasi sekitar Rp2 miliar. “Perkemahan Bali Noble ini dihadirkan sedemikian rupa, untuk mendatangkan wisatawan skala nasional dan internasional, dengan target pasar anak-anak sekolah dari TK sampai mahasiswa, klub motor, klub mobil, pecinta kuliner, hingga wisatawan Bali untuk selfie spot,” urai Agus Pradita Dalem.

Bagi yang ingin bergabung, imbuhnya, maka akan membeli tanah di lokasi tersebut untuk investasi. Selain itu, juga akan mendapatkan penghasilan dari pengelolaan Perkemahan Bali Noble. “Anda sebagai pemilik kavling akan mendapatkan profit sharing dari hasil bisnis wisata perkemahan modern ini, yang dimulai setelah grand opening. Ini sebagai kompensasi dari kavling yang Anda beli dan dikontrak oleh manajemen selama lima tahun periode kontrak,” bebernya.

Soal profit sharing, diakuinya menggunakan sistem 60:40. Artinya, 60 persen penghasilan untuk seluruh pemilik kavling (76 kavling) dan sisanya 40 persen untuk pihak pengelola. Nantinya, ada 6 unit bisnis yang dikelola, yakni rental tenda, paket tematik dan ekstrakurikuler sekolah, paket gathering/ jambore, paket family, dan kuliner alam.

Profit sharing, menurut Agus Pradita Dalem, terhitung dimulai sejak grand opening pada Agustus 2018. Profit sharing akan diberikan setiap bulan, dimulai pada Januari 2019. “Untuk bulan September sampai Desember 2018, akan diakumulasi pada Desember 2018. Target omset Rp400 juta setiap bulan untuk satu tahun BEP investasi pihak pengelola,” kata Agus Pradita Dalem.

Ia pun mengajak siapa saja yang berminat untuk bergabung dengan membeli lahan yang telah disediakan, apalagi bisnis ini nyaris tanpa risiko. “99,9 persen tanpa risiko. Pemilik kavling mendapatkan tanah kavling SHM (sertifikat hak milik) sebagai jaminan investasinya utuh. Proyeksi passive income menjanjikan tiap bulan, tanpa harus investasi tambahan atau risiko mengeluarkan biaya operasional bulanan,” pungkas Agus Pradita Dalem.(abt)