Prof. Pitana: “People, Planet dan Profit”, Komponen Dasar Pengembangan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

(Baliekbis.com), Sektor pariwisata tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Bali sebagai destinasi utama pariwisata dunia. Oleh karena itu, gerakan peduli sampah plastik yang menjadi concern Paiketan Krama Bali patut diapresiasi karena sangat penting dalam kaitan posisi Bali sebagai destinasi pariwisata dunia.

Sehingga Bali menjadi centre of excellent dari Pengembangan Pariwisata Berkualitas yang Berkelanjutan (sustainable quality tourism development). Demikian disampaikan Staf Ahli Kementerian Pariwisata, Prof. Dr. I Gde Pitana,M.Sc. atas nama Menteri Pariwisata RI ketika memberikan sambutan dalam acara Suksma Bali di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) Nusa Dua, Sabtu (15/12) malam.

Pitana sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada segenap komponen yang telah aktif dan bekerja keras untuk mensukseskan kegiatan Suksma Bali. Menurut Pitana, prinsip dasar dari pengembangan pariwisata antara lain adalah pertumbuhan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan ini ada 3P yang menjadi komponen utama yakni People, Planet dan Profit. Bali sebagai destinasi pariwisata, memiliki kelebihan yakni komponen religius dan nilai-nilai universal untuk menjaga keseimbangan hidup (balance of life). Dengan kelebihan ini, maka Bali memberikan kontribusi bagi pembangunan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism development). Pitana yakin, di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster dan Cok Ace, Bali akan mampu menjadi centre of excellent untuk mewujudkan pembangunan pariwisata yang berkualitas yang bukan saja memberikan kesejahteraan bagi kalangan pegiat pariwisata tetapi juga manfaat bagi semua pihak.

Ia berharap Suksma Bali menjadi gerakan kesadaran sekaligus aksi yang terus berlanjut dan melibatkan semua pihak.  Wayan Koster mengaku merasa sangat terhormat bisa hadir ditengah-tengah acara Suksma Bali. Gerakan Suksma Bali, baik Suksma Parahyangan, Suksma Palemahan dan Suksma Pawongan (Tri Hita Karana) dinilai sejalan dengan pola pembangunan semesta berencana sebagaimana yang digulirkan Pemerintah Provinsi Bali. Koster juga mengapresiasi Suksma Bali yang memberikan penghargaan (awards) kepada mereka yg telah  pengabdi untuk Bali.  Konsep Tri Hita Karana merupakan tuntunan  bagi pengembangan Pariwisata yang berkualitas dan berbudaya. “Ke depan, saya akan targetkan pariwisata Bali yang berkualitas dan berbudaya, bukan mass tourism. Kita ciptakan pariwisata berkelanjutan yang bersih, nyaman, indah dan ramah lingkungan,” ujar Koster.

Untuk mewujudkan hal itu, Pemerintah Provinsi Bali pasti melibatkan industri pariwisata, akademisi, media massa dan masyarakat.
Koster sangat mengapresiasi gerakan Paiketan Krama Bali melalui Suksma Bali dalam mendukung program Bali bebas sampah plastik. “Saya bersama jajaran Pemerintah Provinsi Bali segera pengeluarkan peraturan gubernur  untuk menjadikan Bali bebas sampah plastik dan elemen-elemen lainnya yang selama ini mengotori Bali sehingga Bali benar-benar bersih, hijau dan indah.  Gerakan Suksma Bali sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali,” ujarnya.

Pergub yang akan diberlakukan mulai Januari 2019 tentang pengurangan timbulan sampah plastik satu kali pakai. “Dari pemberlakuaan Pergub ini, target kami mengurangi 60-70 persen sampah plastiK satu kali pakai,” ujar Koster. Menurutnya,  Bali sebagai daerah tujuan pariwisata nomor satu dunia harus dijaga kebersihan dan kesucian alamnya.  Oleh karena itulah, gerakan Suksma Bali sangat strategis bersama – sama Pemerintah Provinsi Bali. “Bali akan saya tata secara komprehensif agar pembangunan Bali berkelanjutan, ramah lingkungan, berkualitas dan bermanfaat sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat Bali. Oleh karena itu, saya mengajak hadiri untuk mendukung program ini,” ujarnya seraya berharap gerakan Suksma Bali terus berlanjut.

Ketua Umum Paiketan Krama Bali, Dr. Ir. Agung Suryawan Wiranatha, MSc. menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Badung, para donator Suksma Bali dan semua pihak atas fasilitas dan dukungannya sehingga seluruh kegiatan Suksma Bali dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Ia mengajak semua pihak untuk bergabung dengan gerakan Paiketan Krama Bali sebagai bentuk tanggung jawab kepada Tuhan, alam dan tetua Bali yang telah memberikan kita kehidupan. (mer)