Prof. Dr. Eko Prasojo: Nilai Lokal Harus Tetap Dijaga

(Baliekbis.com), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar melaksanakan Kuliah Umum bertemakan “Membangun New Public Governance dan Reformasi Administrasi Di antara Tantangan Global serta Berbagai Dimensi Lokal” di ruang Auditorium UNR. Kuliah Umum yang dibuka Rektor, Dr. Drs. Nyoman Sura Adi Tenaya, M.Si ini melibatkan seluruh mahasiswa dari semester II sampai VI, dosen, dan staf. Hadir pada acara  tersebut Pimbina Yayasan Jagathita UNR Drs. Ketut Wirata Sindhu.

Dekan FISIP UNR, Gede Wirata, S.Sos, SH, MAP, Sabtu (21/7) mengatakan, Kuliah Umum FISIP UNR ini menghadirkan narasumber Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. Eko Prasojo yang didampingi oleh moderator dari MEA UNR, Dr. Ida Ayu Putu Sriwidnyani, S.Sos, M.Ap. Hal yang berkesan pada Kuliah Umum FISIP UNR kali ini, Prof. Dr. Eko Prasojo bisa melaksanakan ulang tahunnya yang ke-48, sebab beliau lahir tanggal 21 Juli 1970. “Bagi kami di FISIP UNR momen Kuliah Umum diwarnai dengan perayaan ulang tahun dengan peniupan lilin serta pemotongan kue adalah momen paling spesial,” terangnya.

Gede Wirata menjelaskan, Kuliah Umum ini bertujuan untuk bisa menambah wawasan mahasiswa,  memahami apa itu Reformasi Birokasi. Karena Reformasi Birokrasi ke depannya dirasakan mendapat tantangan yang luar biasa dalam menghadapi era digital (IT). Selain itu, tenaga kerja ke depannya di era Reformasi Birokrasi akan berkurang karena tergantikan IT. “Ini yang mesti  kita waspadai bersama, dan jangan sampai nilai-nilai lokal yang ada tergerus dimakan zaman,” jelasnya.

Lanjut Gede Wirata, setelah mahasiswa  memperoleh gelar Sarjana (S1) jangan pernah menunggu untuk bisa menjadi PNS, namun bagaimana kita mampu menciptakan Reformasi Birokrasi itu sendiri atau paling tidak bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Sebenarnya nilai-nilai lokal yang ada mampu membantu perkembangan globalisasi.

Sementara Prof. Dr. Eko Prasojo  menyampaikan nilai-nilai lokal mesti dijaga, sebab nilai-nilai lokal sebagai penopang pembangunan di daerah. Walau sudah memasuki era globalisasi hendaknya nilai-nilai lokal itu jangan sampai hilang, dan harus dijaga dengan sebaik-baiknya. “Bagaimana Tri Hita Karana bisa berjalan bagus kalau nilai lokalnya tidak ada. Maka itu sekarang saatnya peran mahasiswa harus bisa menjaga dan melestarikan nilai-nilai lokal yang dimiliki jangan sampai tergerus dimakan zaman,” pungkasnya.

Selanjutnya, mengenai pembangunan ekonomi yang sudah mulai berpindah yakni dari Barat ke Timur artinya penguasaan pembangunan ekonomi yang dulunya di Negara Barat sekarang sudah beralih ke Negara Asia. “Sementara kita sendiri hanya bisa menjadi penengah semata, nah ini yang musti kita antisipasi supaya jangan Negara Indonesia dijadikan korban terus dengan perkembangan dan perubahan era globalisasi. Kini musti saatnya generasi muda yang memiliki peranan tersebut untuk bisa ikut berkopetensi  di dalamnya,” imbuhnya.

Rektor UNR, Dr. Drs. Nyoman Sura Adi Tanaya, M.Si dalam sambutanya menambahkan Kuliah Umum ini sangat banyak sekali terdapat pesan moral yang bisa digali oleh mahasiswa. Bahkan di dalam diskusi tersebut menyarankan agar nilai-nilai lokal harus tetap dijaga agar jangan sampai hilang digerus dimakan zaman era globalisasi.  “Dari diskusi tersebut juga menuntut mahasiswa harus mampu berkompetisi dengan baik dalam menghadapi era globalisasi ke depannya,” tambahnya. (sus)