Produktif di Tengah Pandemi, Komunitas Jejak Literasi Bali (JLB) Gelar Diskusi Daring

(Baliekbis.com),  Komunitas Jejak Literasi Bali(JLB) menggelar diskusi daring bertajuk Bincang Literasi dengan tema “Peran Orang Tua dalam Pengawasan Literasi Digital pada Anak” . Diskusi ini disiarkan langsung melalui akun Instagram @jejakliterasibali pada Kamis, (23/7).

Diskusi daring yang bertepatan dengan Hari Anak Nasional ini menghadirkan seorang narasumber yakni Ni Made Yanthi Ari Agustini, S. Pi,. M. Psi., Psikolog dari Welas Asih Wellness Center. Pada kesempatan ini Made Yanthi menyampaikan bahwa peranan orang tua sangat penting khususnya yaitu mengawasi anak-anaknya dalam memanfaatkan teknologi.

“Orang tua sangat penting sekali peranannya. Saya tahu, orang tua juga punya kesibukan mungkin ada beberapa orang tua yang bekerja, dua-duanya bekerja. Jadi, komunikasi antar keluarga ini sangat penting dimana dalam mengatur jadwal kapan waktu orang tua bersama anak, kapan waktu orang tua bekerja sehingga proses literasi digital yang sehat ini bisa dilakukan, ” tegas narasumber cantik yang juga seorang Psikolog tersebut.

Ketua Divisi Perencanaan Komunitas Jejak Literasi Bali Ni Putu S Wahyuni, S. Psi. selaku host/moderator menyampaikan, kegiatan ini dilakukan untuk berbagi informasi mengenai literasi digital khususnya bagaimana seharusnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anaknya.

“Bincang literasi kali ini membahas mengenai peran orang tua dalam literasi digital pada anak. Jadi, kita akan fokus membahas terkait interaksi antara orang tua dengan anak itu seperti apa berkaitan dengan literasi digital,” jelas Putu S Wahyuni yang kerap dipanggil Depik.

Pada kesempatan yang sama Koordinator Komunitas Jejak Literasi Bali I Gede Andika Wirateja, S. E. menyampaikan, bahwa kegiatan Bincang Literasi ini sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali dan akan terus berlanjut.

“Bincang Literasi ini menjadi kegiatan yang baik dilaksanakan mengingat bahwa setiap orang sekarang masih di rumah saja, walaupun beberapa sudah beraktivitas di luar rumah. Dengan adanya bincang literasi ini jadi setiap orang bisa mengakses referensi dengan mudah terkait literasi walaupun tidak secara langsung ke luar rumah, sehingga bincang literasi secara virtual ini bisa menjadikan setiap dari kita untuk tetap bisa menambah referensi pengetahuan, merasakan diskusi interaktif, dan tetap produktif seperti yang kita lakukan sebelum pandemi. Jadi pandemi bukan alasan untuk tidak produktif, ” papar Dika yang juga merupakan seorang Wirausaha Muda tersebut. (ist)