Prodi Arsitektur FT Unud Tata Kawasan Kayuan Selonding di Desa Pedawa

(Baliekbis.com), Program Studi Arsitektur mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berlokasi di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Minggu (10/4/2022).

Pemilihan lokasi ini sangat erat kaitanya dengan sejarah keberadaan desa Bali Mula/Bali Aga di Kabupaten Buleleng. Program Studi Arsitektur berupaya untuk mendapatkan informasi tentang warisan budaya yang dimiliki oleh desa-desa Bali Mula/Bali Aga yang ada di Bali sehingga Program Studi Arsitektur mampu memiliki data yang lengkap tentang tinggalan sejarah yang dimiliki desa-desa tersebut.

Desa Pedawa merupakan salah satu dari Panca Desa Bali Aga yang berada di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Desa ini memiliki berbagai macam tinggalan bersejarah baik yang bersifat fisik maupun non fisik seperti tradisi, dsb. Sebagai desa Bali Aga tentunya desa ini memiliki keunikan tersendiri dan berbagai tinggalan bersejarah. Kayuan merupakan salah satu tinggalan bersejarah di desa ini.

Kayuan atau yang lebih dikenal sebagai sumber mata air bagi penduduk setempat memiliki beragam fungsi. Dapat difungsikan untuk kegiatan sacral/ suci hingga kegiatan dan aktifitas pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat sekitar. Kegiatan tersebut seperti: nunas toya untuk tirta, melukat dan sebagainya (yang bersifat sakral); hingga fungsi profan seperti mandi dan mencuci pakaian. Desa Pedawa ini memiliki banyak Kayuan yang tersebar di seluruh wilayah desa yang belum tertata dengan baik, salah satunya adalah Kayuan Selonding ini.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang mengambil tema Penataan Kawasan Kayuan Selonding di desa Pedawa ini merupakan salah satu kegiatan pelestarian warisan budaya local. Tentu saja Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana memiliki tanggung jawab untuk ikut serta melakukan kegiatan pelestarian budaya local di Bali. Mengingat desa Pedawa sudah ditetapkan sebagai salah satu desa tujuan wisata budaya baru di Kabupaten Buleleng, maka sudah saatnya desa ini mulai berbenah dan melakukan penataan pada area-area yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat tujuan wisata. Kayuan adalah merupakan salah satu tujuan wisata ritual yang telah ditetapkan oleh desa ini.

Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini maka penataan Kayuan Selonding akan dilakukan dengan tetap mempertahankan budaya local dan melakukan pelestarian dari dua buah Pelinggih Suci yang berada pada kawasan ini yang masih berada diantara pepohonan dan belum memiliki akses yang memadai. Kedua pelinggih suci yang merupakan cikal bakal Kayuan ini akan dibuatkan pembatas agar kesakralan tetap terjaga, serta memberikan perkerasan sehingga lebih mudah di akses terutama saat hujan.

Dengan membuat desain penataan Kayuan Selonding, maka Program Studi Arsitektur FT UNUD mampu membantu desa Pedawa untuk melakukan penataan area suci yang dijadikan sebagai tujuan wisata ritual yang tetap melestarikan budaya local serta nilai sacral yang dimiliki.

Tim pengabdian dipimpin oleh Koordinator Program Studi Arsitektur bersama lima orang dosen dan mahasiswa enam orang mahasiswa barangkat dari Kampus Sudirman menuju desa Pewada. Tim beserta anggota membawa peralatan laboratorium berupa camera DSLR, drone, alat ukur digital, meteran dan alat perekam. Camera, drone, pengukur digital dan meteran dipergunakan untuk mendapatkan ukuran akurat dari kawasan yang akan di tata; menentukan titik pohon dan pelinggih suci yang menjadi orientasi dalam penataan kawasan ini. Peralatan yang digunakan merupakan peralatan dari laboratorium Perancangan.

Survei awal dilakukan oleh Koordinator Program Studi yang berkunjung langsung ke Desa Pedawa pada hari Jumat, 1 April 2022 untuk mendapatkan informasi dari Perbekel desa Pedawa, Kelompok Kayoman Desa (kelompok pecinta lingkungan desa), kelompok adat serta masayarakat setempat tentang kegiatan pengabdian yang bisa di lakukan di desa ini. Setelah melakukan identifikasi dengan pihak desa Pedawa, maka Koordinator Program Studi dan perbekel Desa Pedawa memutuskan untuk mengambil Kayuan Selonding sebagai obyek kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. Pada hari Minggu 10 April 2022, tim pengabdian diterima langsung oleh Perbekel Desa Pedawa beserta seluruh perangkat desa serta kelompok organisasi pemuda desa dan kelompok pecinta alam desa Pedawa.

Dalam sambutannya Putu Mardika S.H. menyampaikan banyak terimakasih yang tak terkira kepada Program Studi Arsitektur FT UNUD atas kesediannya untuk turun ke desa Pedawa dan membantu desa ini melakukan penataan.

“Besar harapan agar desa Pedawa bisa menjadi desa Binaan Progam Studi Arsitektur dan Fakultas Teknik sehingga desa ini mampu menata diri dan mempersiapkan desanya untuk menjadi tujuan wisata budaya di masa mendatang yang tetap melestarikan budaya local,” ucap Mardika.

Pengabdian Penataan Kawasan Kayuan Selonding ini merupakan kegiatan yang memberikan manfaat tidak saja bagi masyarakat desa Pedawa, namun juga manfaat bagi para dosen dan terutama para mahasiswa yang turut serta dalam kegiatan ini. Manfaat yang dirasakan adalah bagaimana nantinya kita mampu merancang sebuah fasilitas yang tidak merusak alam lingkungan yang masih asri, dan mampu mengaplikasikan ilmu dan teori perancangan serta ilmu ekologi kedalam disain penataan.

Pengabdian ini akan menghasilkan disain penataan kawasan dengan membuatkan fasilitas yang diperlukan untuk Kayuan ini seperti: bak penampungan air, tempat melukat, area sembahyang, bale pesandekan, sarana MCK dan tempat sampah. Dan fasilitas ini akan dirancang dengan disain yang ramah lingkungan dan mengambil karakter bangunan rumah adat desa Pedawa sehingga akan memberikan identitas yang kuat pada disain penataan ini, tutur Anggie.

(sumber: unud.ac.id)