Prima Founder Records Angkat Kearifan Lokal dalam Mimi Mintuno – The Story Of Tresno

(Baliekbis.com), Kreativitas dan produktivitas para pegiat musik di Tanah air pada saat sekarang ini menginspirasi AM. Kuncoro dan Rully Aryanto untuk mendirikan Label Musik Prima Founder Records. Bertujuan untuk menjadi media bagi seniman-seniman musik di Indonesia dalam memperkenalkan dan menyuguhkan karya-karya lagu mereka pada penikmat musik di tanah air dan seluruh dunia. Prima Founder Records ini pun menjadi pilihan baru bagi siapapun dalam menyalurkan karya, dan untuk jalan sukses berkarya tanpa harus hijrah ke Jakarta.

“Saya mendirikan Prima Founder Records bersama AM. Kuncoro karena Kuncoro juga seorang penulis lagu yang telah menulis banyak sekali karya-karya luar biasa. Awalnya terinspirasi dari grup musiknya Heniikun Bay dan penyanyi duo Alex Yunggun dan Bea Serendy. Saya hanya ingin mendokumentasikan lagu-lagu yang Kuncoro tulis melalui grup band Heniikun Bay dengan mengunggahnya di Youtube. Setelah beberapa kali pembicaraan, muncul idenya untuk membentuk Prima Founder Records sebagai rumah berkarya bagi Heniikun Bay dan juga sebagai follow up bagi Alex dan Bea, dua anak kandungnya. Akhirnya ide tersebut berkembang dan menjadikan Prima Founder Records sebagai rumah bagi para musisi dimanapun berada yang ingin berkarya. Melihat banyaknya potensi lokal yang sangat luar biasa dimiliki oleh para pegiat musik pada seluruh daerah di Indonesia,” ujar Rully Aryanto yang juga akrab dipanggil JNDRL.

Kini Prima Founder Records telah memiliki beberapa artis dengan berbagai macam genre dan usia, diantaranya:

1.HENIIKUN BAY, Grup band yang mengusung lagu-lagu dengan lirik berbahasa Jawa yang telah mengeluarkan Mini Album berjudul Hexalogy Yakin Wae yang berisikan 6 lagu yaitu Cukup Uwis, Abadi Di Hati, RWN (Rung Wani Nembung), Padamu Memori, Bungah Pungkasana, Mimi Mintuno Tresno

2.AM. KUNCORO, Penyanyi sekaligus Penulis Lagu-Lagu Artis yang tergabung di dalam Prima Founder Records. Ia pun telah merampungkan Album berjudul Teman dan Senang yang berisikan 10 Lagu yaitu Senja, Cakrawala, Padang Kuru Setra, Harapan Yang Tersisa, Pagi Disana, Kau Dewiku, Maafkan Takutku, Ternyata Cinta, Kau Masih Disini, Teman Dan Senang.

3.DONAS, penyanyi yang juga merupakan seorang penulis lagu. Karya-karya lagunya telah mengantarkan kesuksesan bagi banyak penyanyi Tanah Air antara lain  Franky Sahilatua, Chicha Koeswoyo, Sary Yok Koeswoyo, dan Iga Mawarni. Donas juga pernah menulis lagu untuk penyair wanita Jakarta di komunitas Lembaga Seni Sastra Rebung (LSSR), yaitu: Nana Ernawati, Ay Dhenkrist, Julia Utami, Alya Salaisha, Ardi Susanti, Jane Andariswati, dan M. Noorca Massardi. Melalui Prima Founder Records DONAS meluncurkan Album The Best Song volume 1 berisi 11 lagu manis yang berjudul: Aku Bangga Indonesiaku, Benarkah Kita, Gusti Nyuwun Pangaksami, Hadapi Setiap Perkara, Kita Bisa, Kita Semua Sama, Pager Negoro, Pastikan Kamu Bisa, Surat Buat Pengadil, Ternyata, dan Kisah Asmara Arjuna.

4.ALEX YUNGGUN, Remaja berusia 16 tahun yang memiliki selera dan imajinasi unik  dalam menulis lagu. Dan kini ia akan mengeluarkan karya originalnya berjudul Paint Of Beauty yang ditulis sendiri untuk menyampaikan pesan agar jangan sampai terhambat untuk menjadi diri sendiri akibat dari perkataan atau perbuatan orang lain. Sebelumnya Alex Yunggun juga telah merilis single Duo Bersama adiknya Bea Serendy berjudul U Give Me Love Ciptaan Chossy Pratama.

5.BEA SERENDY, Remaja cantik yang menunjukan teknik vocal khas falsetto harmonies dalam single perdananya berjudul Sampai Matahari Berhenti Bersinar yang diciptakan oleh ayah kandungnya sendiri AM. Kuncoro lagu ini menyampaikan rasa rindu dan cinta yang berat pada sosok orang yang sangat penting bagi hidup kita, berharap agar rasa rindu dan cinta itu tersampaikan melalui angin malam dan bulan yang bersinar.

6.ROJANAH, Gadis molek asal kota kembang Bandung memiliki keunikan vocal tersendiri dalam mengusung music genre dangdut remix modern. Ia sudah mulai bernyanyi sejak masih berusia 15 tahun. Bakat menyanyinya makin berkembang karena didukung oleh lingkungan keluarga yang juga pelaku seni. Single perdananya yang berjudul Algoritma Cinta diciptakan oleh AM. Kuncoro pun telah dirilis.

Kini salah satu lagu yang terdapat di Album Heniikun Bay yaitu Mimi Mintuno Tresno akan dibuatkan web series. Prima Founder Records ingin mengangkat kearifan lokal yang dimilikinya dalam web series berjudul Mimi Mintuno – The Story Of Tresno.

Ide cerita web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno berasal dari Mini Album / EP (Extended Play) Hexalogy Yakin Wae yang telah dirilis grup band Heniikun Bay di bawah naungan Prima Founder Records, bercerita tentang sepenggal perjalanan hidup Mimi dari kehancuran hatinya, permasalahan hidupnya, kisah cintanya yang kandas hingga bangkit dan meraih impiannya.

AM. Kuncoro sebagai penulis lagunya pun terinspirasi dari kisah-kisah pribadi di sekitarnya, dan juga diambil dari legenda Jawa tentang hubungan binatang laut (ketam) yang dari lahir hingga matinya selalu menempel hidup bersama. Kesetiaan ini kemudian ia ambil untuk jadi teladan bagi pasangan suami istri agar setia sehidup semati hingga maut memisahkan. Meskipun ada cobaan dan rintangan dalam menjaga hubungan, dengan semangat kesetiaan dan komitmen untuk terus bersama dalam suka duka, juga dengan penuh rasa syukur dan mengandalkan pada Tuhan, kesetiaan sampai akhir bukanlah mustahil untuk terjadi.

Sebagai OST web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno, Prima Founder Records menggarap ulang lagu Mimi Mintuno Tresno dalam genre reggae, menampilkan duet AM. Kuncoro, vokalis Heniikun Bay bersama legend reggae Indonesia, Steven dari Coconut Treez yang tenar melalui lagunya yang berjudul Welcome to My Paradise, juga Tege, gitaris handal dari grup musik tersebut yang dikenal melalui garapan lagu-lagunya. Proses recordingnya telah dilakukan di Prima Founder Records Studio pada 28 Mei 2021 dan dilanjutkan dengan penggarapan video klip pada 29 Mei 2021.

“Meskipun Steven bukan orang Jawa, ternyata Bro Steven dapat membawakan lagu berbahasa Jawa dengan sangat baik. Bang Tege sangat sabar menjalani proses recording yang panjang dan melelahkan. Lagu Mimi Mintuno Tresno jadi makin menarik dan makin enak didengar,” ungkap AM. Kuncoro.

Proses recording lagu Mimi Mintuno Tresno didukung oleh Maya Sari Devi (Eksekutif Produser Prima Founder Records), dan Rulli Aryanto (Producer, Sound Designer). Selain itu, Luddy Roos (bass, keyboard, tracking) dan Eckel Roos (mixing dan mastering), mereka berdua juga sebagai Music Producer lagu tersebut.

Proses recording lagu Mimi Mintuno Tresno tersebut dilakukan berkonsep komunikatif dan interaktif, mereka berkumpul dan berproses bersama dalam satu ruangan, sehingga menjadi sesuatu yang seru dan menarik. Aktivitas tersebut divideokan untuk dokumentasi bersejarah yang eksklusif bagi Prima Founder Records.

Syuting video klipnya dilakukan pada tanggal 29 Mei di Pantai Baronan, Desa Songbanyu, Girisubo, Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai ini masih sangat alami. Konsep video klip lagu Mimi Mintuno Tresno adalah penggabungan antara visual dan penggalan audio dari dialog yang terdapat pada skrip Web Series Mimi Mintuno – The Story of Tresno. Selain AM. Kuncoro, Steven, dan Tege, videoklip tersebut juga menampilkan potongan adegan web series tersebut yang diperankan oleh para pemainnya.

Pesan yang ingin disampaikan melalui lagu dan video klip Mimi Mintuno Tresno, hubungan yang dimiliki setiap orang perlu untuk diperjuangkan agar tetap bertahan, salah satu kuncinya adalah bersyukur atas indahnya hidup yang telah kita rasakan, selalu melihat hal yang baik pada relasi yang dimiliki, membangun kepercayaan untuk bersama-sama meraih masa depan yang lebih baik, dan setia, seperti kesetiaan yang dimiliki Mimi dan Mintuno, hewan belangkas yang hidup tak terpisahkan bersama pasangannya.

Penggarapan OST Web Series Mimi Mintuno – The Story of Tresno. Bagi Steven, ini jadi tantangan tersendiri baginya, karena sepanjang karir bermusiknya ini adalah kali pertama baginya menyanyikan lagu berbahasa Jawa. Steven dan Tege punya visi yang sama dengan AM. Kuncoro, ingin ikut melestarikan bahasa daerah lewat karya lagu mereka.

Semoga semua konsep dan rencanakan pada projek Mimi Mintuno – The Story of Tresno dan OST-nya diberi kelancaran dan kemudahan oleh Tuhan. Lagu  Mimi Mintuno Tresno yang dinyanyikan mas AM. Kuncoro berkolaborasi dengan Steven & Tege Coconut Treez rencananya akan diputar serentak di berbagai kota di Indonesia pada tanggal 15 Juni 2021

Project Mimi Mintuno adalah sebagai motivasi bagi para penyanyi binaan Prima Founder Records, agar mereka bersemangat untuk terus berkarya dan meningkatkan kualitas individu maupun tim dalam melahirkan karya, untuk menunjukkan pada dunia luar bahwa Prima Founder Records dan Prima Founder Music Publishing siap dan terbuka untuk bekerjasama dengan semua artis dan musisi dari semua genre musik.

AM. Kuncoro, yang juga salah seorang pendiri Prima Founder Records mengatakan, lagu Mimi Mintuno Tresno adalah lagu pamungkas pada mini album Heniikun Bay yang bertajuk Hexalogy Yakin Wae. Heniikun Bay adalah grup band pertama yang diproduksi oleh Prima Founder Records.

AM. Kuncoro berharap, diproduksi ulangnya lagu Mimi Mintuno Tresno versi kolaborasi dengan musisi lain, semoga jadi lompatan tersendiri dan tonggak baru bagi kemajuan Prima Founder Records dalam sejarahnya di industri musik Tanah Air, dan dapat jadi batu pijakan untuk berkembang lebih pesat lagi.

Lagu Mimi Mintuno – The Story of Tresno adalah sebuah karya yang sangat penting bagi Prima Founder Records dan juga para artis binaannya. Dengan adanya projek ini, semoga para artis penyanyi binaan kami di Prima Founder Records dapat memanfaatkan kesempatan-kesempatan besar yang ada, agar menjadi inspirasi untuk terus berkarya dan makin percaya diri untuk ke depannya. (ist)