Presiden RI pada Acara Dharma Santi Nasional,  Umat Harus Semakin Cerdas dan Kreatif

(Baliekbis.com), Perayaan Nyepi tahun ini menjadi sangat istimewa bagi umat Hindu. Karena bertepatan dengan hari  suci Saraswati, yang diperingati sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan. Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya pada acara Dharma Santi, menyambut Tahun Baru Saka 1940, Sabtu (7/4) di Jakarta mengatakan jika pada saat Nyepi, umat Hindu lebih banyak melakukan kontemplasi diri, mulat sarira, mengasah budhi, sebagai upaya pembersihan diri dan alam semesta. Maka pada hari suci Saraswati, umat Hindu diajak untuk menyadari betapa pentingnya ilmu pengetahuan, menyadari betapa pentingnya pendidikan, untuk mencapai kemuliaan hidup. ‘Vidya Dhanam, Sarvadhana Pradhanam’ pengetahuan adalah kekayaan tertinggi.

Kesadaran tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi untuk mencapai kemuliaan hidup, bukan hanya menjadi inspirasi bagi umat Hindu tetapi juga bagi bangsa dan negara yang kita cintai bersama. Presiden mengingatkan sebagai bangsa yang besar, sebagai bangsa yang ingin maju, sebagai bangsa yang ingin sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia, kita tidak boleh terlena, hanya karena mendapatkan anugerah dari Tuhan dengan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Kita harus berani membangun kesadaran baru untuk menjadikan manusia Indonesia yang berkualitas, sebagai kekuatan kita, sebagai keunggulan kita, sebagai fondasi kita memasuki masa depan. “Untuk itu, saya mengajak seluruh umat Hindu dimanapun berada, untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai  tantangan kemajuan, menyongsong revolusi industri 4.0, serta menyambut inovasi teknologi yang berubah dengan sangat cepat,” jelas Presiden  dihadapan tokoh dan pejabat dan umat yang hadir.

Tantangan global mengharuskan Umat Hindu untuk semakin cerdas, semakin kreatif, semakin inovatif  dalam merespon perubahan. Perubahan yang terjadi hendaknya dianggap sebagai tantangan yang tidak bisa dihindari. Dan harus dijawab dengan peningkatan kualitas diri,  peningkatan produktivitas, dan juga yang tidak kalah pentingnya penyiapan pendidikan yang berkualitas pada anak-anak kita, generasi muda yang menentukkan masa depan kita semua. Presiden meyakini dengan mengambil inspirasi dari Hari Suci Nyepi dan Saraswati umat Hindu menyambut kedatangan tahun baru Saka dengan semangat yang baru. Semangat untuk selalu meningkatkan kualitas diri. Semangat untuk lebih produktif untuk lebih kreatif. Semangat untuk menjadikan ilmu pengetahuan sebagai modal mencapai kemajuan bekal mencapai kemuliaan hidup.

Perayaan hari suci Nyepi juga  memberikan inspirasi kepada kita semua untuk selalu menjaga keharmonisan hidup, sebagai jalan menuju kebahagiaan. Dalam Tri Hita Karana, umat Hindu diajarkan bahwa Srada Bhakti pada Tuhan harus juga diwujudkan dengan menjaga keharmonisan dengan sesama serta menjaga hubungan harmonis dengan alam lingkungan di sekitar kita. Umat Hindu juga diminta untuk selalu memegang teguh ajaran ‘Vasudewa Kutum Bhakam’, kita semua bersaudara yang menekankan arti penting persaudaraan yang sejati, karena kita semua berasal dari sumber yang sama yakni dari Tuhan Yang Maha Esa. Membawa kembali kesadaran baru tentang makna   menjaga keharmonisan serta persaudaraan sejati ini sangat penting dalam kehidupan kita, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita, bangsa Indonesia, dianugerahi oleh Tuhan, hidup sebagai bangsa yang majemuk. Kita memiliki  714 suku yang mediami lebih dari 17 ribu pulau dengan agama yang berbeda-beda. Kita juga mempunyai bahasa daerah yang beragam, ekspresi seni-budaya yang beraneka warna.

Perbedaan latar belakang agama, latar belakang suku, latar belakang budaya, bukanlah penghalang bagi kita untuk bersatu. Dan bukan pula penghalang bagi kita untuk hidup rukun dalam keharmonisan. Perbedaan juga bukan penghalang untuk hidup saling menghormati, saling membantu, tolong menolong dan membangun solidaritas sosial yang kokoh. Semua perbedaan itu tidak harus diseragamkan, tidak juga harus ditiadakan atau bahkan dilenyapkan. Semua perbedaan dan keragaman itu justru harus diikat oleh persaudaraan sejati diikat oleh kebersamaan, diikat oleh kesadaran yang kuat bahwa kita adalah  saudara sebangsa dan setanah air. Kita harus meyakini, bangsa kita akan tetap berdiri kokoh, sampai berwindu-windu lamanya, kalau semua anak bangsa: apakah dia muslim,  apakah dia kristen, apakah dia Hindu, apakah dia Budha, apakah dia Konghucu, bisa tetap  bersatu. Bersatu, menghadapi kebodohan. Bersatu, menghadapi kemiskinan dan keterbelakangan. Bersatu,  untuk menjadikan negara yang kita cintai bersama menjadi negara maju,  negara pemenang, negara yang berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. (ist)