PPDB Jangan Rugikan Rakyat

(Baliekbis.com). Sikap tegas Gubernur Mangku Pastika berani “melabrak” Permendikbud soal PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) yang bikin resah masyarakat didukung penuh Ketua Partai Demokrat Bali I Made Mudarta,S.Sos. “Pendidikan jangan sampai dikavling-kavling. Semua wajib belajar harus bisa sekolah. Kalau cari sekolah saja sudah sulit, apalagi cari kerja nanti. Jangan rakyat dibikin sulit dengan berbagai aturan,” tegas Mudarta saat diminta komentarnya Rabu (5/7/2017) soal banyaknya siswa yang tak bisa diterima di sekolah negeri maupun swasta dalam PPDB 2017 ini.

Tokoh Demokrat Bali ini bahkan mengaku siap pasang badan membela sikap Gubernur untuk menyelamatkan siswa agar tak terputus keberlangsungan pendidikannya. Dikatakan generasi muda adalah tulang punggung negara. Untuk itu SDM generasi muda ini jangan sampai terhambat apalagi terputus karena sebuah aturan. UUD 45 sudah mengamanatkan pentingnya pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia. “Kalau ada pembatasan-pembatasan yang merugikan rakyat khususnya dunia pendidikan ini jelas melanggar UUD 45,” tambahnya.

Ke depan Mudarta berharap kasus PPDB tahun ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak agar kasus yang terjadi tak terulang lagi. Pendidikan bisa berjalan dengan baik dan wajar 12 tahun harus bisa dilaksanakan. Apalagi anggaran untuk pendidikan terus ditingkatkan. Jangan seperti yang terjadi sekarang ini, siswa mau sekolah saja sudah sulit bahkan banyak yang tak dapat karena keterbatasan ruang. “Jangan ganti Menteri, ganti kebijakan yang merugikan masyarakat,” tambahnya.  Mudarta dengana tegas mengingatkan apapa pun caranya pemerintah harus melindungi rakyat yakni calon siswa harus tetap bisa sekolah. Apalagi siswa yang miskin ini harus diprioritaskan. Kan kita ingin maju dan mengentaskan kemiskinan. Untuk maju itu salah satunya dengan pendidikan. “Kalau mau sekolah saja tak bisa bagaimana bisa maju,” ujarnya. Untuk itu terkait dengan pendidikan ini, Mudarta berharap Gubernur tak takut “melawan” kebijakan yang merugikan rakyat sepanjang itu dilakukan sesuai etika. (bas)