Potong Tumpeng dan Pelepasan Ratusan Burung Meriahkan HUT ke-41 Inkindo Bali

(Baliekbis.com), Puncak HUT ke-41 Inkindo (Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Bali yang digelar di Hotel Prama Sanur, Minggu (26/2) berlangsung meriah ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pelepasan ratusan ekor burung.

Selain itu, sebelumnya seluruh anggota Inkindo beserta keluarga melaksanakan berbagai kegiatan di antaranya gerak jalan kesehatan di pantai dan aksi bersih-bersih sampah plastik. Kegiatan juga diisi senam kesehatan.

Ketua Inkindo Bali Ir. I Gusti Made Palguna di sela-sela acara mengatakan menyambut HUT ke-41 ini, pihaknya sejak tanggal 21 Februari sudah mengawalinya dengan melakukan kegiatan penataran kode etik bagi anggota baru serta mengadakan pertemuan forum anggota.

Ketua Inkindo Bali didampingi Panitia HUT memberi keterangan pers terkait HUT

“Dan hari ini kita melakukan bersih sampah plastik di pesisir pantai sebagai wujud peduli lingkungan,” ujarnya. Ia juga melihat kebersihan pantai Sanur sudah sangat bagus, tak banyak ada sampah plastiknya.

“Saya apresiasi Pemkot Denpasar yang sudah menata pantai Sanur begitu baik. Sebagai tempat kunjungan wisata ini sangat bagus dan tentunya akan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat termasuk kami yang bergerak di jasa konsultasi,” ujar Gusti Palguna didampingi panitia.

“Mudah-mudahan isu resesi global yang kini melanda sebagian negara tidak banyak pengaruhnya bagi Bali sehingga ekonomi yang mulai pulih pasca pandemi bisa makin baik,” tambah Ketua Inkindo Bali periode 2022-2026 ini saat ditanya prospek Bali tahun 2023 ini.

Diakui Inkindo Bali dengan 170-an anggotanya memang sempat menurun kinerjanya saat pandemi. Tapi saat ini sudah mulai membaik. “Kita juga ikut berperan dalam sejumlah kegiatan proyek besar yang ada. Semoga ini bisa terus berlanjut dan kontribusi Inkindo makin besar,” harap Palguna yang juga Direktur CV Pakarti Lands ini.

Ditanya adanya konsultan asing yang juga ikut mengambil ‘kue’ di Bali, menurut Gusti Palguna perlu ada pendataan dan penataan. Hal ini juga penting dari sisi pemasukan pajak.

Terkait banyaknya bangunan yang tidak menerapkan style Bali, dikatakan sebenarnya sudah ada perda yang mengatur tentang hal itu. Bahkan secara tegas ditentukan porsinya. (bas)