Potensial Tingkatkan Pendapatan, Dr. Mangku Pastika Minta BBI Sangeh Diintensifkan

(Baliekbis.com), Kepala UPTD Produksi Perikanan Air Payau Laut Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali I Gusti Ayu Yuliadi Astiti mengatakan masalah SDM dan anggaran menjadi kendala dalam pengembangan benih ikan.  Sehingga di kolam yang ada pihaknya terbatas hanya mengembangkan benih ikan nila dan karper dan udang galah.

“Untuk udang galah pembenihannya di Klungkung karena membutuhkan air laut, setelah itu grand parent stock-nya di sini,” ujar Ayu Yuliadi saat menerima kunjungan Anggota DPD RI Dr. Mangku Pastika,M.M. di Balai Benih Ikan/UPT Pembenihan di Sangeh, Badung, Senin (27/12).

Dalam kunjungan tersebut Mangku Pastika didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja. Mendengar paparan yang disampaikan, Mangku Pastika berharap agar potensi yang ada tetap terus diusahakan dan diintensifkan.

Sebab kalau dikelola dengan baik, kolam-kolam yang cukup banyak dan luas ini bisa memberi pendapatan yang besar bagi daerah dan masyarakat. “Kolam ini sumber uang karena fasilitasnya sudah lengkap. Sayang kalau tidak dikelola dengan maksimal,” ujar Mangku Pastika.

Apalagi sekarang ini kebutuhan ikan sangat besar. Namun karena produksi kurang sehingga banyak didatangkan dari luar. Pemerintah juga tengah gencar dengan program gemar makan ikan. “Lha bagaimana bisa makan ikan, kalau ikannya gak ada,” ujar Gubernur Bali dua periode (2008-2018) ini.

Dikatakan Mangku Pastika kendala penyediaan benih ikan di Bali tidak terlepas dari perubahan kewenangan pengelolaan sumber daya ikan air tawar berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Dalam UU tersebut pemerintah provinsi tidak lagi memiliki kewenangan untuk mengelola atau menyiapkan benih ikan air tawar.

Pemerintah provinsi, kewenangannya untuk ikan di air laut. Sedangkan penyediaan benih ikan air tawar menjadi kewenangan pemerintah kabupaten.

Masalahnya, kabupaten justru belum siap dengan anggaran dan SDM. Ini menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan benih ikan air tawar sehingga harus mendatangkan dari luar. (bas)