Porprov 2019, Dewa Susila Dorong Petakan dan Angkat Potensi Sport Tourism di Tabanan

(Baliekbis.com), Kabupaten Tabanan siap menjadi tuan rumah Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Bali XIV Tahun 2019 mendatang. Bahkan peluncuran logo dan maskot resmi Poprov Bali 2019 dijadwalkan Jumat (23/11) di Gedung Mario Tabanan.

Berbagai persiapan telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan bersama KONI Tabanan yang didukung juga oleh KONI Bali. Namun menurut tokoh masyarakat Tabanan yang juga pengurus KONI Bali Bidang Hubungan Luar Negeri dan Sport Tourism I Dewa Putu Susila, masih ada sejumlah hal yang menjadi catatan

“Porprov Bali di Tabanan tahun depan harus jadi momentum untuk menggali dan menggeliatkan sport tourism khususnya di Tabanan. Jadi pemerintah harus melakukan pemetaan sejak sekarang,” kata Dewa Susila ditemui di Tabanan, Kamis (22/11).

Pemetaan yang dimaksud Dewa Susila menyangkut sejumlah aspek. Pertama, dari sisi kesiapan destinasi wisatanya. Harus dipetakan destinasi atau DTW (Daerah Tujuan Wisata) mana saja yang digali untuk dikembangkan sport tourism. “Namun perlu disesuaikan dengan karakteristik destinasi itu sendiri dan rencana event olahraga yang akan digelar,” ujar Caleg DPRD Bali dapil Tabanan nomor urut 2 dari Partai NasDem itu.

Kedua menyangkut seperti apa kemasan event sport tourismnya yang terkait dengan pelaksanaan event Porprov 2019 ini. Jangan sampai Porprov ini terkesan hanya jadi tontonan warga lokal tapi tidak mempunyai impact mendatangkan wisatawan domestik hingga mancanegara. “Jangan berpikir Porprov ini hanya ajang olahraga prestasi tapi harus benar-benar dipikirkan konsepnya untuk bisa dikemas jadi sport tourism,” kata Dewa Susila yang juga Sekretaris Umum (Sekum) Pergatsi (Persatuan Gateball Seluruh Indonesia) Provinsi Bali itu.

Ketiga, tentunya harus didukung kesiapan fasilitas atau sarana prasarana pendukung event sport tourism ini. Misalnya venue-venue olahraganya hingga berbagai fasilitas yang mampu memanjakan para atlet, official maupun penonton. Keempat, yang tidak kalah penting adalah aspek branding dan promosinya. Event sport tourism di Tabanan haruslah menjadi tools atau sarana yang strategis dalam membangun destination branding dan menjadi gerbang masuk mempromosikan berbagai potensi terkait pendukung pariwisata.

“Dampak nilai promosi dan value branding yang ditimbulkan sport tourism sangat powerful dan impactful baik pra event, saat event dan pasca event,” tandas Dewa Susila yang sukses mendorong adanya kerja sama luar negeri antara KONI Bali dan Dewan Olahraga Provinsi Jeju, Korea Selatan dalam meningkatkan prestasi altet Bali.

Ia berharap Tabanan mampu mempelopori pengembangan Porprov Bali 2019 menjadi ajang sport tourism yang terintegrasi dan berkolaborasi dengan semua stakeholder keolahragaan dan stakeholder pariwisata. Tidak boleh lagi bersifat parsial atau jalan sendiri, apalagi ada ego sektoral. “Jadi stakeholder pariwisata dari sekarang harus diajak duduk bersama. Event olahraga ini harus dikemas menarik dan harus dijual kepada wisatawan domestik maupun mancanegara,” pungkas caleg dengan tagline “Creative, Inovative & Real Action,” itu.

Pria yang juga Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Cabang Bali ini memang dikenal getol menyuarakan dan memperjuangan pengembangan keolahragaan di Bali khususnya dari aspek sport tourism dan industri olahraga. Dewa Susila juga terlibat aktif memberikan masukan dalam perancangan dan pembahasan Perda Keolahragaan.

Sejumlah masukannya yang diakomodir secara penuh adalah pasal mengenai sport tourism dan industri olahraga. Ia juga yang pertama kali menyuarakan Bali perlu merancang blue print (cetak biru) atau road map (peta jalan) pengembangan sport tourism. (wbp)