Polemik Pura Tirta Empul, Gianyar Akan Susun SOP Pengelolaan Obyek Wisata

(Baliekbis.com), Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan berita yang menyebutkan bahwa Objek Panglukatan Pura Tirta Empul, Tampaksiring dibooking oleh tamu negara, sehingga pemedek lokal harus menunggu lama di luar untuk melaksanakan penglukatan. Meredam polemik agar tak berkepanjangan, Pemda Gianyar memanggil seluruh pihak terkait untuk meluruskan isu yang viral sampai sekarang itu.

Sekda Kabupaten Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya memimpin rapat pertemuan dengan pihak terkait, diantaranya Bendesa Manukaya Let, Koordinator Pengelola Pariwisata Tirta Empul, Kepala Desa Manukaya, para pimpinan OPD terkait, Kasat Intel Polres Gianyar, KMHDI PC Denpasar, Ketua Pusat Koordinasi Hindu Indonesia Bali, Ketua PHDI Gianyar, Camat Tampaksiring, Ketua MADP Tampaksiring, dan para pihak terkait lainnya, di ruang rapat asisten II Setda Kabupaten Gianyar, Jumat (10/5).

Bendesa Manukaya Let, Tampaksiring I Made Mawi Arnata mengakui saat itu memang benar dirinya mengucapkan kata “booking” tamu negara di Pura Tirta Empul. Namun, hal tersebut merupakan salah ucap saja. Yang sebenarnya terjadi adalah pihaknya hendak mengatur dan mengelola pemedek yang saat itu tangkil untuk bersabar menunggu beberapa waktu.

”Saat itu, tamu negara tersebut masih melukat di dalam, sehingga areal di dalam penglukatan masih sesak dengan banyaknya orang. Nah, saya minta pemedek yang masih diluar untuk menunggu supaya sama-sama nyaman melukat. Mungkin karena gerah menunggu relatif lama, pemedek tersebut emosi, dan mencurahkan unek-uneknya melalui status facebook,”ungkapnya.

Made Mawi juga menyampaikan permohonan maaf, bila ucapannya saat itu menyebabkan kesalahfahaman di masyarakat. Dia memastikan, kejadian tersebut murni kesalahfahaman komunikasi antara pihak pengelola dan pemedek. Jadi tidak benar kalau pura sudah dibooking, siapapun bebas melukat asal sudah memenuhi standar awig-awig yang ditentukan pihak Pura. “Dan tentu kenyamanan harus diperhatikan,” kata dia.

Sekda Kabupaten Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya usai memimpin pertemuan tersebut mengatakan, Pemda menyayangkan terjadinya insiden tersebut, yang menyebabkan kesan Pura Tirta Empul menjadi kurang elok di mata para pemedek lokal. Seperti diketahui bersama, Pura Tirta Empul  merupakan objek wisata suci yang sangat populer di Kabupaten Gianyar. ”Pengelolaannya harus sangat hati-hati untuk menjaga taksu Pura,” tekan pejabat asal Sengguan itu.

Sekda Wisnu mengatakan, Pemda Gianyar, melalui Dinas Pariwisata akan menyusun standar operasi prosedur bagi objek-objek wisata yang dikelola oleh Desa Pakraman. Ke depannya, pihaknya berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak resah lagi, dan melaksanakan kegiatan melukat seperti biasanya ke Pura Tirta Empul.”Jadi sudah jelas, terjadi salah komunikasi, ke depan semoga tidak terulang,”pungkasnya. (ari)