Plt. Ketua ALFI Bali: LPI Indonesia Terus Membaik

(Baliekbis.com),Indeks Kinerja Logistik (Logistics Performance Index/LPI) Indonesia terus membaik beberapa tahun terakhir dengan adanya sejumlah terobosan yang dilakukan pemerintah.

“Adanya pembangunan infrastruktur jalan, pelabuhan termasuk penyederhanaan birokrasi sangat berpengaruh terhadap kinerja logistik di Tanah Air,” ujar Plt. Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Provinsi Bali AAB Bayu Joni Saputra,S.E.,M.M. ditemui di sela-sela acara Ramah Tamah Tahun Baru 2020 “Sinergi Maju Membangun Bali bersama Pemprov Bali: Tabah- Setia-Jujur” yang digelar Kadin Bali di kantor setempat Jalan Melati, Denpasar, Sabtu (11/1/2020) siang.

AAB Bayu Joni Saputra yang juga menjabat Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Bali Bidang Logistik dan Forwarder ini menambahkan dengan adanya terobosan tersebut posisi indeks kinerja logistik Indonesia yang sebelumnya berada di nomor 63 dunia, kini menjadi nomor 46.

Meski diakui kalau di Asean, posisi Indonesia masih berada di bawah Singapura dan Malaysia. Namun Bayu Joni mengaku optimis dengan pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan, kinerja logistik akan semakin efisien dan lebih murah sehingga bisa meningkatkan daya saing.

“Perbaikan ini tentu sangat positif dan perlu terus dilakukan. Sebab di Bali sendiri, masih perlu peningkatan seperti di pelabuhan laut (Benoa),” jelas Bayu Joni seraya menambahkan Logistik Indonesia berkontribusi sebesar 22,8 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto).

Gung Joni berharap bagaimana Pelabuhan Benoa bisa lebih cepat, murah agar arus barang lebih lancar dan semakin meningkat. Untuk itu para stakeholder diharap bisa duduk bersama untuk mencari solusi-solusi sehingga kinerja logistik semakin meningkat. Digitalisasi juga perlu terus dikembangkan. Anggota aktif ALFI Bali saat ini berjumlah 121.

“Selaku Ketua ALFI Bali kami terus mencari upaya bagaimana caranya logistik bisa lebih murah,” tegas Joni Saputra. Pemerintah dalam membuat regulasi juga diharapkan bisa mempermudah kelancaran ekspor. Salah satunya yang dianggap strategis adalah Omnibus Law yang menyederhanakan aturan, dan memotong aturan yang menghambat investasi maupun pertumbuhan UMKM.

“ALFI Bali sangat mendukung visi Gubernur dengan Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan program yang berorientasi peningkatan ekspor. Apalagi ALFI banyak bergerak di ekspor furniture dan handycraft,” imbuh Joni Saputra

Berdasarkan data Bank Dunia, LPI Indonesia tahun 2018 berada di level 3,15 dari skala 1-5. Semakin mendekati 5 mengindikasikan daya saing logistik suatu negara semakin baik. Sementara indeks daya saing logistik Singapura (4,0), Thailand (3,41), Vietnam (3,27) serta Malaysia (3,22). (bas)