PKB 2017, Sekaa Taman Penasar Bawakan Pesan Pelestarian Air

(Baliekbis.com), Selalu ada pagelaran seni budaya yang menarik tersaji sepanjang penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-39 Tahun 2017. Seperti pada Kamis (22/6) di Kalangan Ratna Kanda, Art Centre dipentaskan kesenian Taman Penasar persembahan Sekaa Pascima Gita Ulangun binaan Widya Sabha Kecamatan Denpasar Barat. Turut hadir Camat Denbar, I.B Joni Ariwibawa dan Plt. Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Ni Nyoman Sujati bersama masyarakat yang antusias memenuhi lokasi pertunjukan.

Berderet tujuh orang penampil Taman Penasar menyanyikan Pupuh serta Tetembangan yang sangat interaktif memancing antusiasme penonton. Diselingi humor yang mengocok perut, sajian kesenian Taman Penasar Duta Kota Denpasar ini juga disisipi pesan moral dan pendidikan misalnya pengenalan istilah alat rumah tangga tradisional seperti Bubu dan Kele.

Konseptor Pementasan, I Gede Anom Ranuara menyampaikan bahwa Taman Penasar terbentuk dari kata Taman dan Penasar. “Taman identik dengan kumpulan air dan bunga, sedangkan Penasar adalah tokoh penerjemah dalam pertunjukan Arja dan Topeng. Dengan demikian Taman Penasar menyajikan pembacaan kumpulan sastra tradisional yang dicari intisarinya setelah diterjemahkan, dipadukan dengan instrument pengiring sebagai ilustrasi” ujar I Gede Anom Ranuara.

Lebih lanjut I Gede Anom Ranuara mengatakan dalam pementasan kesenian Taman Penasar Sekaa Pascima Gita Ulangun Duta Kota Denpasar mengambil judul “Suci”. “Mengisahkan permasalahan menurunnya debit air di Bali akibat dampak dari alih fungsi lahan. Hindu Tattwa menyebutkan istilah Hindu berasal dari Sindhu yang berarti air. Air ibarat orang suci (Panditha), air juga disebut Tirtha yang dikenal sebagai Panca Tirtha, atau sama dengan Panca Panditha atau Panca Rsi. Pemujaan air inilah disebut Karesian dan tempat situs air inilah yang dinamakan “Suci” yang berarti tenang cemerlang,” ujarnya.

Sementara salah seorang penampil Taman Penasar Duta Kota Denpasar, Sang Nyoman Gede Adi Santika yang berperan sebagai Penegteg atau pembawa acara mengatakan kesenian Taman Penasar merupakan kesenian yang menggabungkan Nyanyian Pupuh serta Tetembangan tradisional yang didialogkan. “Kesenian Taman Penasar dibawakan oleh tujuh orang pemain yang terdiri dari tiga orang Penembang, tiga orang Pengartos dan seorang Penegteg. Kesemuanya membawakan berbagai peran baik protagonis, antagonis dan tritagonis yang terpisah menjadi pihak kanan dan kiri dengan seorang Penegteg sebagai penengah,” ujarnya. (esa)