Pertumbuhan Usaha Kuliner Menjanjikan

(Baliekbis.com), Pertumbuhan usaha kuliner terus berkembang dan menjanjikan di masa mendatang. Bahkan dari data, bisnis kuliner ini memberi kontribusi terbesar pada sektor ekonomi kreatif. ”34 persen PDB sektor ekonomi kreatif berasal dari sub sektor kuliner,” ujar  Deputi Akses Permodalan Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) Fadjar Hutomo didampingi Kepala Sub-Direktorat Dana Masyarakat Bekraf Hanifah Makarim, Rabu (17/5/2017)  kepada media di Nusa Dua terkait pelaksanaan Demoday Food Startup (FSI) 2017 yang digelar pada tanggal 22-24 Mei 2017.

Dijelaskan Fadjar pada tahun 2015, PDB sektor ekonomi kreatif tercatat Rp 700 triliun dan meningkat menjadi Rp 800 triliun di tahun 2016. “Dan dari jumlah tersebut, 34 persen disumbangkan sub sektor kuliner,” ujarnya. Untuk itu Bekraf melalui kegiatan FSI 2017 ini ingin memperluas akses pasar bagi pelaku usaha kuliner rintisan termasuk mempertemukan mereka dengan para investor. “Bekraf memberikan fasilitas untuk para pelaku ekonomi kreatif khususnya kuliner dalam hal ini food startup terkait ekosistem, networking, pemasaran, HKI serta pengembangan produk supaya kualitas produk mereka meningkat. Harapannya, mereka juga mendapatkan dukungan permodalan dari investor,” jelas Fadjar.

Deputi Akses Permodalan Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) Fadjar Hutomo.

Kompetisi akan diikuti 50 pelaku usaha kuliner pemula dari beberapa kota di Indonesia setelah mereka melakukan pendaftaran yang dibuka pada April hingga 7 Mei 2017. “Adapun kriteria bagi peserta adalah para pebisnis pemula tersebut minimal telah menggeluti usahanya satu hingga lima tahun,” jelas Hanifah Makarim. Selain itu para pebisnis ini juga  memiliki ide kreatif, inovasi produk, model bisnis yang unggul, dan berpotensi menarik investor. Dari 50 peserta yang akan berkompetisi tersebut selanjutkan akan mengikuti talkshow terkait kuliner Indonesia dan mentoring. Di hari kedua akan  terpilih 25 pelaku usaha pemula untuk selanjutnya akan mendapatkan pelatihan terkait fasilitasi hak kekayaan intelektual (HKI). Dari 25 pelaku itu kemudian akan diseleksi menjadi 10 yang selanjutnya akan berlaga di final di Jakarta pada September 2017. Para starup kuliner juga akan memamerkan produknya serta memperluas network.

Menurut Fadjar kuliner bukan semata soal makanan enak tetapi model bisnisnya dimana  harus prospek agar nantinya mereka bisa diterima pasar. “Jadi yang juara satu belum jaminan kalau nantinya mereka bisa sukses merebut pasar,” jelasnya. Terkait kehadiran investor, nantinya para investor bisa melakukan pendekatan langsung kepada pengusaha untuk diajak bekerja sama. “Investor jika tertarik dan melihat ada prospek bisnis, mereka dapat saling bekerja sama tanpa harus menjadi pemenang,” imbuhnya. Adapun Startup Kuliner Demoday FSI Bali yang tercatat di antaranya Abang Sayur, Al-Abror, Bandar Samba, Bebek Pak Joss, Bronchips dan Chicken Tong. Sedangkan para mentor di antaranya Direktur JIPA & Bareca Petrus Gandamana, Founder dan Co Founder Toko Bahan Kue Fortune Agrippina Aileen dan Hawati, Director PT Arion Ultima Kapital Mesaya Adiwijaya. Untuk investor yang diundang antara lain PMVD, PBMT Ventura dan Filantropi Indonesia. (bas)