Pertumbuhan UKM Indonesia Harus Didukung Infrastruktur Teknologi yang Kuat

(Baliekbis.com), Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih menjadi tulang punggung dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari CPA Survey Australia, jumlah UMKM di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN yang lain. Setidaknya, terdapat 58 juta UMKM di Indonesia, jauh lebih tinggi dibandingkan negara Thailand yang hanya 3,5 juta unit. Sektor UMKM mempekerjakan hingga 97,7% dari total tenaga kerja dan menjadi penyumbang 60.3% terhadap PDB Indonesia.

Menariknya, salah satu tantangan yang paling menantang bagi UKM adalah infrastruktur teknologi yang kurang mendukung. Perusahaan-perusahaan besar memiliki keuntungan tersendiri karena modal yang tinggi, sehingga mereka memiliki akses untuk sistem penyimpanan digital, tenaga ahli, atau membuat sistem yang terintegrasi. Padahal, di era digital seperti sekarang, infrastruktur teknologi amat penting untuk mendukung operasional bisnis.

Misalnya saja, UKM seperti toko online membutuhkan sistem otomatis dan penyimpanan data dengan kapasitas besar untuk menyetor semua data penjualan, pelanggan, data pembayaran, dan sebagainya. Sistem yang otomatis akan memudahkan pelaku UKM dalam mengurangi waktu serta biaya operasional untuk menghasilkan performa bisnis yang lebih tinggi. Hal yang masih terjangkau oleh UKM adalah layanan public cloud gratis seperti penyimpanan Google Drive, Dropbox, dan OneDrive. Ini merupakan layanan “penyimpanan digital”, dimana pelanggan dapat secara bebas menaruh data mereka. Namun, layanan ini sangat terbatas dalam hal kapasitas (space) dan keamanan (privacy).

Sebagai solusi penyimpanan data digital bagi UKM, maka network-attached storage (NAS) menjadi solusi tepat karena bisa memberikan keamanan dan kapasitas yang cukup untuk usaha skala kecil. Server all-in-one ini sesuai dengan tipe perusahaan yang tengah mencari penyimpanan besar dan solusi proteksi data tanpa menambah beban tenaga kerja, infrastruktur, dan investasi teknologi. NAS membantu UKM untuk mengamankan aset digitalnya dan meningkatkan efisiensi kerja melalui cara-cara yang sesuai. Setidaknya ada 3 fitur NAS yang dapat dimanfaatkan UKM:

  1. NAS memberikan solusi back up yang melindungi data dari ancaman bencana alam, kesalahan manusia, hacking atau pembajakan, dan data-data yang terhapus karena kecerobohan atau ketidaksengajaan. Sebagai contoh, Synology NAS menyediakan solusi back up desktop yang secara otomatis menyimpan data dari komputer pegawai ke folder yang sudah ditetapkan di dalam NAS.
  2. Synology NAS memungkinkan pelaku UMKM untuk bekerja di platform yang sama dengan sinkronisasi dokumen, Microsoft Excel dan Power Point secara real-time. Dengan Drive, pegawai dapat mengakses file kapan saja dan dimana saja, dari perangkat apapun, baik itu handphone maupun laptop.
  3. Dari data mirroring dan snapshot replication,sistem NAS meliputi beberapa fitur pemulihan data yang dirancang untuk memastikan data-data UKM terlindungi ketika ada error yang terjadi. Dengan begitu, tidak ada lagi kehilangan data yang penting yang dapat merugikan UMKM.

Untuk dapat bersaing dengan pelaku industri raksasa dan perusahaan luar negeri, industri UKM di Indonesia harus berani memanfaatkan teknologi dalam mendukung kegiatan operasionalnya. Investasi pada sistem IT yang kuat akan memberikan hasil yang signifikan pada performa penjualan bisnis UKM. Bahkan, data dari CPA Survey Australia menunjukkan bahwa 85,5% UKM Indonesia mendapatkan profit lebih tinggi dengan berinvestasi pada teknologi. (ist)