Pertumbuhan Ekonomi Bali Terus Membaik

(Baliekbis.com), Ekonomi Bali pada triwulan IV 2022 tumbuh sebesar 6,61% (yoy), sehingga secara keseluruhan pada tahun 2022 tumbuh sebesar 4,84%.

“Secara ranking nasional, Bali naik ke posisi 24 sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2022, setelah sebelumnya menempati posisi terakhir pada 2021,”
ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho didampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G. A. Diah Utari, pada acara ‘Obrolan Santai BI Bareng Media’ di Al Jazeerah Sunset Road, Kamis (27/4).

Untuk tahun 2023 ini, tambah Trisno, pertumbuhan ekonomi Bali diprakirakan berada pada batas atas range 4,5-5,3%, lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar
4,84%.

“Menguatnya pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh berlanjutnya pemulihan pariwisata, penyelenggaraan event nasional dan internasional, dukungan pembiayaan, perluasan digitalisasi, dan pembangunan proyek infrastruktur. Perkembangan juga didorong dampak positif pembukaan ekonomi Tiongkok pascapandemi Covid-19,” ujarnya.

Pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2023 diperkirakan berada di ambang atas 4,5%-5,3%. Bank Indonesia melihat peningkatan itu didorong oleh semakin menguatnya sektor pariwisata.

Kebutuhan pangan Bali yang tinggi berdampak pada
ketergantungan Bali terhadap wilayah lain. Ke depan, diperlukan penguatan pada sektor pertanian, seperti digitalisasi produksi pertanian, penggunaan bibit unggul, serta penggunaan berbagai teknologi pertanian khususnya teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas pada lahan yang kecil.

Hal ini diharapkan dapat mendorong diversifikasi
sektor unggulan selain Pariwisata, serta mendorong kemandirian pangan Provinsi Bali.

Selain itu, perkembangan NPL total secara Nasional dan Bali menunjukkan tren stabil dan di bawah rentang 5%. Namun demikian, NPL Akmamin Bali relatif masih cukup tinggi meski telah mengalami penurunan.

Pertumbuhan DPK juga menguat dari 21,69% pada triwulan sebelumnya menjadi 24,75%. “Semua jenis DPK tumbuh menguat dari triwulan sebelumnya, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada Giro yang mencapai 38,56%, diikuti oleh Tabungan sebesar 35,23%. Peningkatan Giro mengindikasikan aktivitas kegiatan usaha di Bali yang semakin meningkat,” tandasnya.

Konsumsi swasta diperkirakan semakin kuat seiring dengan terus naiknya mobilitas, membaiknya keyakinan konsumen, dan meningkatnya daya beli seiring dengan penurunan inflasi. (ist)