Pertanian Organik Terus Menggeliat

(Baliekbis.com), Kebun yang mengoleksi  ratusan jenis  tanaman obat  tertata apik  di atas hamparan lahan terasering seluas 8 hektar  di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali. Kebun yang mengoleksi 315 jenis tanaman obat  menghasilkan bahan baku untuk produksi Minyak Oles Bokashi dan puluhan jenis produk  yang dapat dinikmati konsumen. Kebun dipelihara secara khusus menggunakan pupuk organik Bokashi Kotaku dan teknologi Effective Microorganisme (EM4).

Pertanian organik yang dirintis sejak tahun 1997 kini bisa memberikan hasil untuk kesejahteraan  maupun  usaha bisnis yang menyerap ratusan tenaga kerja yang tidak kalah dengan sektor pariwisata yang selama ini menjadi unggulan di Bali, tutur Direktur  PT Songgolangit Persada (SLP) Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr.

Berbagai jenis tanaman obat yang diburu dari berbagai daerah di Bali dan bumi nusantara kini juga dikembangkan sebagai kawasan agro industri dan  agrowisata dengan harapan bisa menjadi proyek percontohan pertanian organik bagi daerah lain di Indonesia  maupun luar negeri. Hamparan kebun organik yang menyatu dengan dua pabrik, Industri Obat Tradisional (IOB) dan pabrik EM4.

Pengembangan pertanian organik hasil kerja keras Gede Ngurah Wididana yang akrab disapa Pak Oles sempat menarik perhatian dua guru besar dari Tokyo University of Agriculture (Tokyo Nogyo Daigaku) yakni  Prof. Dr. Yamaguchi (Emeritus Prof) dan Prof. Dr. Rie Miyaura dari Faculty of International Agriculture and Food Studies,

Teknologi  EM hasil  temuan Prof. Dr. Teruo Higa, guru besar Universitas Ryukyus Okinawa, Jepang menjadi kunci sukses mengembangkan pertanian organik yang kini telah diterapkan berbagai negara di belahan dunia. Teknologi EM bisa menyuburkan tanah karena dengan mikroorganisme yang menguntungkan, meningkatkan kualitas lingkungan, tanah, air dan udara sehingga bahan pangan yang dihasilkan dapat meningkatkan taraf kesehatan dan manusia umurnya menjadi panjang. (ist)