Perlu Sinergitas Kelola Terminal Mengwi

(Baliekbis.com),  Sejak ditetapkannya Terminal Mengwi sebagai terminal tipe A berangsur angsur penumpang yang biasanya naik turun di Terminal Ubung mulai beralih ke Terminal Mengwi. Berdasarkan data terakhir selama bulan Januari 2018 dari Kelompok Kerja Unit (KKU) Angkutan Sewa dan Taksi yang ada di Terminal Mengwi menunjukkan jumlah penumpang yang diberangkatkan melalui Terminal Mengwi berjumlah 928 orang, sedangkan bus yang berangkat 51 unit. “Jumlah kedatangan penumpang mencapai 1.540 dengan jumlah bus yang datang 71. Itu dalam kondisi normal. Kalau situasinya ramai seperti hari besar atau libur lainnya jumlahnya bisa naik” ujar Ketua KKU Angkutan Sewa, Nengah Wirta yang didampingi KKU Taxi, Wayan Sutana, serta Ketua Organda Kabupaten Badung, Ketut Ngurah Sutarma ketika ditemui di Terminal Mengwi, Kamis (8/2).

Wirta  menambahkan, saat ini yang diperlukan Terminal Mengwi yaitu bagaimana mengelolanya secara modern berintegrasi dengan pemerintah juga pihak yang berkepentingan. “Hal ini semata mata untuk lebih meningkatkan pelayanan. Apalagi Mengwi termasuk terminal  bus terbesar di Bali dimana AKAP keluar masuk,” ucapnya sembari mencontohkan terminal bus Bungurasih yang ada di Sidoarjo sudah menerapkan modernisasi pengelolaan. “Kenapa kita tidk meniru yang sudah ada,” ucapnya berharap.

Terkait dengan masih adanya polemik di masyarakat yang meragukan keberadaan Terminal Mengwi baik Wirta, Sutana, ataupun Sutarma kompak mengatakan  mereka tidak ambil pusing dengan hal itu. Karena itu merupakan kebijakan pemerintah pusat. Justru mereka sepakat bagaimana memberdayakan Terminal Mengwi agar lebih maksimal penggunaannya. “Dulu waktu terminal bus Bratang di Surabaya di pindahkan ke Bungurasih, Sidoarjo tidak ada yang protes, bahkan sekarang lebih maju,” sebut Sutarma mencontohkan. Bahkan ia juga mengajak pihak yang menganggap pindahnya Terminal Ubung Ke Mengwi menjadi pemyebab sepinya Ubung, untuk pindah ke Mengwi. “Disini masih banyak tempat untuk berusaha, lagi pula tempatnya layak untuk digunakan,” tukasnya.

Dalam kesempatan ini Sutarma menampik jika dikatakan tarif kendaraan taxi ataupun angkutan sewa di Mengwi yang kerap mengangkut penumpang dari Mengwi ke tujuan masing masing ongkosnya mahal. Justru  tarif yang ada sudah melalui ketetapan bersama disetujui dan ditandatangani Ketua Organda Bali. “Di Mengwi ada pilihan transportasi, kalau naiknya kolektif dirata rata jatuh ongkosnya lebih murah, bahkan layanannya dari pintu ke pintu. Pilihan ada dipenumpang, ” sebutnya. Bahkan dalam kesempatan ini ia dan KKU  disana mengeluhkan adanya kendaraan liar yang kerap mangkal di luar terminal, hingga memacetkan arus lalu lintas. Disebutkan Anggota koperasi angkutan sewa ada 45, Taxi 33 unit (Wahana, Ngurah Rai,  Komotra, Praja). “Saat ini transportasi yang ada dianggap cukup untuk melayani penumpang setelah tiba di Mengwi,” imbuhnya.

Transportasi yang keseharian mangkal di Terminal Mengwi baik taxi ataupun kendaraan sewa dikatakan Sutarma bisa dibilang sebagai kendaraan pengumpan dari Mengwi ke tujuan penumpang, tapi yang perlu dicermati yaitu keberadaan bus Sarbagita yang mangkal di Mengwi, tapi kurang maksimal penggunaannya. “Mangkalnya lama, yang naik cuma segelintir aja, kita anggap kurang efektif. Apakah tidak baiknya sarbagita berlaku sebagai kendaraan pengumpan yang akan menuju Mengwi,” imbuhnya seraya berharap solusi terbaik agar Terminal Mengwi bisa lebih diberdayakan. (abt)