Perkembangan Covid-19 di Bali: Tambahan Lima WNI Positif Merupakan “Imported Cases”, Total Sembuh 18

(Baliekbis.com),Kasus Pasien Dalam Pengawasan hingga Sabtu (4/4/2020) mencapai 183 orang, ada tambahan 8 orang (WNI) dari sebelumnya.

“Dari 183 sampel yang telah diuji, keluar hasil sampel 161 orang yaitu 129 orang negatif, 32 positif (tambahan 5 orang WNI yang merupakan imported case/terinfeksi dari luar negeri),” ujar Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19.Provinsi Bali Dewa Made Indra, Sabtu (4/4/2020) terkait perkembangan Covid-19 di Bali.

Dijelaskan hari ini ada 5 orang pasien yang sembuh terdiri 2 WNA dan 3 WNI. Sehingga total komulatif yang telah sembuh berjumlah 18 orang (4 WNA dan 14 WNI).

Dewa Indra yang juga Sekda Bali mengatakan Pemerintah Provinsi Bali taat dan patuh terkait instruksi Menteri Dalam Negeri Normor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corana Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah khususnya pelaksanaan recolusing alokasi anggaran untuk meningkatkan kapasitas penanganan kesehatan, dampak ekonomi dan penyediaan jaring pengaman sosial.

Sesuai surat Pemberitahuan Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Nomor 75/Satgas Covid-19/IV/2020 disampaikan masyarakat yang berkeinginan memberikan bantuan, dipersilakan dalam bentuk barang atau perlengkapan yang terkait dengan upaya penanggulangan Covid-19 seperti Alat Pelindung Diri (APD), Masker, Handscoon, Hand Sanitizer, Thermogun, Disinfektan, Alat Semprot Disinfektan, wastafel cuci tangan di tempat publik dan lain-lain. Salah satu contohnya ada dari kumpulan BUMN di Bali menyerahkkan 15 westafel portable untuk dipasang di tempat umum.

Pemerintah Pusat (BNPB dan Kemenkes) juga telah memberikan bantuan berupa APD 12.500 buah, masker 37.500 buah dan rapid test 12.200 buah. Bantuan ini terdistribusi ke rumah sakit rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan.

Terkait jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah masuk ke Bali berjumlah 4.494 orang. Jumlah yang telah dikarantina di Bapelkesmas dan BPSDM sebanyak 590 orang. “Rapid test dilaksanakan di bandara maupun pelabuhan untuk pendatang dari luar (khususnya dari daerah zona merah) yang akan masuk ke Bali,” jelas Sekda.

Diharapkan Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat dan Satgas Penanggulangan Covid-19 di tingkat Desa (Desa Dinas) agar bersinergi di antaranya menyatukan posko dan bersama-sama melakukan pengawasan dan edukasi kepada seluruh masyarakat khususnya PMI yang baru datang ke Bali.

Satgas mengimbau kepada warga masyarakat yang baru pulang dari luar negeri dan dari luar daerah untuk melaksanakan karantina mandiri/isolasi diri sendiri di rumah masing-masing minimai 14 hari dengan menerapkan protokol isolasi diri sendiri, penuh dengan disiplin dan tanggung jawab untuk keselamatan keluarga dan masyarakat dilingkungan.

Kepada seluruh masyarakat Bali juga diimbau untuk tetap waspada bahkan meningkatkan kewaspadaannya karena penyebaran covid-19 menunjukan tren peningkatan di tingkat nasional. Covid-19 bukan sesuatu yang dapat dianggap remeh, tetapi harus dengan kewaspadaan yang tinggi.

Terkait WNA yang meninggal di Kubu Anyar, Badung dijelaskan belum dilakukan uji swab sehingga belum bisa mengatakan itu positif atau bukan, sekalipun keseharian WNA yang bersangkutan dikenal sangat akrab di lingkungan tempat tinggalnya. Namun masyarakat diminta tetap menjaga rasionalitas di tengah kekhawatiran.

Sedangkan pembatasan warga yang masuk melalui pelabuhan Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai, Dewa Made Indra mengatakan strategi satgas adalah membangun benteng pertahanan yang kuat karena covid ini datang dari luar. Contohnya, Bandara Ngurah Rai pada kedatangan domestik, yang sebelumnya tidak dilakukan pemeriksaan maka sekarang sudah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, rapid test kepada penumpang yang riwayatnya datang dari luar negeri.

Selain itu pihaknya bekerja sama dengan otoritas Bandara dengan memasang banner jalur khusus bagi penumpang yang datang dari zona merah, pekerja migran Indonesia dan WNA.
Hingga saat ini kedatangan di Pelabuhan Benoa sudah tidak ada. Meskipun begitu, kedatangan warga yang masuk melalui pelabuhan Gilimanuk dan pelabuhan Padangbai akan dilakukan pemeriksaan secara berlapis.

Dengan menggunakan APBD Pemerintah Provinsi Bali sudah menyalurkan bantuan melalui Dinas Sosial yang diprioritaskan untuk kelompok masyarakat miskin yang sudah diberikan skema melalui program keluarga harapan (PKH) dengan nilai yang ditambah dan jangka waktu diperpanjang, sekaligus pemberian bantuan pangan non tunai, dan pemberian bantuan sembako kepada pijat tunanetra karena saat ini mereka kehilangan pekerjaannya. Bantuan ini disalurkan setiap dua minggu sekali.

Untuk mengurangi jumlah pasien positif, Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Bali mengimbau agar masyarakat menjaga jarak satu dengan lainnya, mengurangi interaksi fisik dan aktivitas-aktivitas di luar rumah. Seluruh masyarakat juga diminta untuk tetap tenang, meyakini bahwa Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), segenap unsur TNI, Polri dan instansi-instansi lainnya sedang bekerja sama, sedang bergotong royong melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19. (ist)