Peringati Hari Lingkungan Hidup Nasional, Pertamina Manggis Gelar Gethok Tular Sebagai Bentuk Kampanye Lingkungan bersama Forum Anak Desa Ulakan

(Baliekbis.com), PT Pertamina Patra Niaga melalui Integrated Terminal Manggis gelar Gethok Tular sebagai Bentuk Kampanye Lingkungan bersama Forum Anak Desa Ulakan (10/01). Kegiatan ini dilaksanakan memperingati Hari Lingkungan Hidup Nasional yang jatuh pada tanggal 10 Januari 2023. Forum Anak Desa Ulakan (FADU) merupakan kelompok anak yang dibentuk oleh Pemerintah Desa Ulakan bersama dengan Pertamina Integrated Terminal Manggis dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina sebagai sarana atau wadah partisipasi untuk menyalurkan aspirasi anak-anak Desa Ulakan dengan tujuan membentuk Desa Anak Sehat dan Kreatif.

Gethok Tular yang secara harfiah berarti “penyebaran berita dari mulut ke mulut” dilaksanakan dalam bentuk kegiatan sosialisasi dan pelatihan peduli lingkungan bertempat di Pura Puseh Desa Ulakan yang terdiri dari kegiatan pematerian, praktek, kuis dan pembentukan kader lingkungan untuk kemudian kader lingkungan sebanyak 12 anak yang berasal dari FADU akan mensosialisasikan kembali materi ini kepada anak-anak lainnya sampai dengan tanggal 12 Januari 2023 melalui kunjungan ke SD dan SMP di Kecamatan Manggis. Kegiatan ini juga didampingi Penyuluh Aksara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem yang juga merupakan pembina dari FADU. Materi yang disampaikan terdiri atas tata cara pemilahan sampah, pengolahan kompos skala rumah tangga dan pembuatan eco-enzyme dan dibina oleh Komunitas Eco-Enzyme Kabupaten Karangasem. Setelah kegiatan penyampaian materi, seluruh anggota forum anak dan masyarakat turut serta dalam praktek pembuatan eco-enzyme.

“Penanganan sampah di Desa Ulakan masih kurang baik, untuk itu perlu upaya untuk membentuk karakter masyarakat terutama tentang pengelolaan dan pemilahan sampah dari rumah. Kegiatan seperti ini sangatlah baik untuk memulai itu”, ujar I Ketut Sumandra, Kepala Desa Ulakan.

“Komunitas Eco-Enzyme bekerjasama Pertamina Integrated Terminal Manggis memiliki maksud untuk menyampaikan materi terkait pengolahan limbah kompos dan pembuatan eco-enzyme dan misi kegiatan kami adalah bisa menyentuh masyarakat secara luas dan menjadikan Pulau Bali sebagai pulau pembuat eco-enzyme”, ujar Nyoman, Ketua Komunitas Eco-Enzyme Kabupaten Karangasem. “Kalau adik-adik bisa mengolah dengan bahan-bahan ini, pasti akan luar biasa. Semua kegiatan kita ini adalah untuk alam dan untuk bumi”, tambah Anak Agung Atmajan selaku penasehat eco-enzyme.

“Problem terbesar dunia adalah sampah dan 70%nya merupakan sampah organik yang kebanyakan dari sisa makanan, pohon-pohonan dan buah-buahan yang susah terurai. Malasah ini dapat diatasi salah satunya melalui pengolahan menjadi eco-enzym. Mengubah sampah organik menjadi kompos merupahakan olahan sampah yang paling sederhana. Dengan pelatihan hari ini adik-adik bisa mendapatkan pengetahuan tentang pengolahan sampah menjadi eco-enzyme. Harapan kita adik-adik bisa menerapkan dalam kehidupan sehari hari. Eco-enzym juga bisa dijadikan pupuk pertanian. Bisa membantu petani dalam pembelian pupuk. Misal adik-adik makan buah sampahnya bisa diolah. Kita bisa belajar bersama dan adik-adik ini bisa menyebar luaskan ilmu ini kembali ke orang tua atau keluarga masing-masing. Kemudian bisa juga dijual dijadikan produk handsanitizer dan lain sebagainya. Ide adik-adik dari eco-enzyme juga bisa dijual untuk bekal nanti masuk ke universitas nantinya. Silahkan dipraktekkan kembali ilmu yg didapatkan hari ini dari bapak-bapak Tim Eco-Enzym di rumah dengan menggunakan sarana prasarana yang ada”, terang Hasfin Bagus Trianto, Sr.spv HSSE Pertamina Integrated Terminal Manggis mewakili Integrated Terminal Manager Pertamina Manggis.

“Kegiatan yang diusung oleh Pertamina Integrated Terminal Manggis sangatlah bermanfaat dan kami ucapkan terimakasih. Dengan dibentuknya kegiatan ini anak-anak dapat mengisi waktu liburanya dengan kegiatan yang bermanfaat. Selain itu kegiatan ini juga dapat melatih kemampuan anak-anak untuk belajar memimpin, diskusi dan berbicara disepan umum. Selain itu pendalaman materi terkait ini diharapkan tidak hanya sebatas kampanye saja tetapi juga dapat diterapkan oleh anak-anak dikehidupan sehari-harinya”, tutur Suma Mergantini, Penyuluh Bahasa Bali dan Pendamping FADU.

Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani menjelaskan pelaksanaan program TJSL Pertamina sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs). Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Demi menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program TJSL terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan.

“Kegiatan Gethok Tular yang diselenggaran ralam rangka memberingati Hari Lingkungan Hidup Nasional ini merupakan kegiatan TJSL Pertamina dalam pilar Pertamina Hijau yang fokus pada kegiatan pelestarian lingkungan. Semoga kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini dapat berdampak besar bagi perbaikan lingkungan dalam siklus waste management system khususnya di Desa Ulakan sebagai wilayah Ring 1 Pertamina Integrated Terminal Manggis dan semoga dapat direplikasi ke lokasi lainnya”, tutup Deden. (ist)