Peringatan Sumpah Pemuda, Togar Situmorang Ajak Anak Muda Jadi Garda Terdepan Jaga Indonesia

(Baliekbis.com), Momen peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018 ini, Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P., yang dikenal sebagai caleg milenial yang maju ke DPRD Bali dapil Denpasar nomor urut 7 dari Partai Golkar mengajak para generasi muda untuk mengubah wajah politik dan memerangi hoax saat Pileg dan Pilpres 17 April 2019 mendatang.

“Generasi muda juga harus berada di garda terdepan menjaga Indonesia, menjaga empat konsensus dasar yakni UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.,” kata Togar saat ditemui di sela-sela Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Minggu (28/10).

Togar menambahkan, di dalam Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis pada Pasal 17 ayat (3) disebutkan peran aktif pemuda sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan salah satunya adalah pendidikan politik dan demokrasi.

Maka di Hari Sumpah Pemuda ini harus dijadikan momentum untuk menguatkan pendidikan politik, peran generasi muda, dan meningkatkan partisipasi aktif mereka dalam kehidupan politik serta menggunakan politik sebagai instrumen utama dalam menentukan arah serta masa depan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Togar juga berharap peringatan sumpah pemuda ini jangan dijadikan seremonial semata. Namun sebagai momentum kembalinya jiwa pemuda yang penuh semangat dan nasionalis serta menjadi agen perubahan dalam wajah demokrasi Indonesia pada Pileg dan Pilpres 2019.

“Generasi muda harus mampu berperan sebagai influencer politik sebagaimana yang mereka lakukan ketika menampilkan konten video di YouTube, Instragram maupun Facebook. Mereka harus mampu menggunakan media sosial untuk berbagi inspirasi dan pesan-pesan kebaikan untuk mengubah masa depan Indonesia serta menggunakan hak pilihnya. Lalu aktif memberikan edukasi politik pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya memilih calon anggota legislatif dan calon presiden yang terbaik,” papar Togar.

Togar mengingatkan, dulu para pemuda pernah bersumpah kepada Indonesia, akan bersatu dalam tumpah darah, bangsa dan bahasa Indonesia. “Untuk itu, mari kita buktikan dengan niat dan hati yang tulus,” ajak advokat yang juga dikenal dengan julukan “panglima hukum” itu.

Jika saat ini para pemuda tak bisa berjuang seperti para pahlawan terdahulu, katanya, setidaknya jangan merusak apa yang telah diperjuangkan. Salah satunya dengan tidak menjadi sutradara dan aktor utama menciptakan dan menyebarkan hoax atau kabar bohong dan ujaran kebencian.

Para generasi mudah yang dikenal sangat melek teknologi, bahkan kritis terhadap isu-isu tertentu namun seiring juga apatis terhadap politik harusnya berada di garda terdepan untuk memerangi dan menangkal hoax. “Jangan jadi generasi penyebar hoax, generasi micin, generasi yang apatis terhadap kondisi sosial kemasyarakatan dan politik di negeri,” kata pria yang juga Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) Provinsi Bali itu.

Ir. Soekarno, Presiden Pertama kita pernah mengatakan “Perjuanganku lebih mudah mengusir penjajah, tetapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” Maka dari itu, kata Togar, pemuda harus terus berusaha untuk berkarya dan bermanfaat dengan memberikan karya-karya nyata yang mampu mewujudkan Indonesia maju dan sejahtera. “Bangkitlah, teruslah optimis para generasi penerus bangsa karena masa depan bangsa ini ada di tangan kalian. Mari berjuang bersama!!,” tandas pecinta olahraga dan Ketua POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) Kota Denpasar itu. (tmc)