Peringatan Puncak HUT ke-42, Yayasan Pendidikan Ngurah Rai Bantu Beasiswa dan Asuransi Kesehatan

(Baliekbis.com), Puncak peringatan HUT ke-42 Yayasan Pendidikan Ngurah Rai yang dirangkai dengan HUT ke-61 SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) berlangsung meriah di halaman Sekolah Ngurah Rai Kerobokan, Badung, Senin (29/6) malam.

Pada puncak peringatan yang dihadiri sejumlah tokoh baik kalangan politisi, tokoh masyarakat dan tokoh pendidikan itu diserahkan berbagai hadiah kepada pemenang lomba yang diselenggarakan Yayasan Pendidikan Ngurah Rai bekerja sama dengan SOKSI Z. Dalam kesempatan ini Gus Adhi selaku Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali juga menyerahkan secara simbolis bantuan aspirasi total Rp 23 miliar lebih kepada kelompok masyarakat dan kelompok tani dari berbagai daerah di Bali. Juga bea siswa dan asuransi bagi siswa.

Sebelum puncak acara, pada pagi harinya dilaksanakan upacara melaspas bangunan gedung dan mecaru di areal Sekolah Ngurah Rai.
“Di tahun ajaran baru ini, kami telah melaspas gedung baru dan melakukan pecaruan sesuai hakikat Tri Hita Karana dengan harapan dapat terwujud suasana belajar yang nyaman dan diberikan jalan terang kami membangun masa depan anak bangsa lewat pendidikan berkualitas di Sekolah Ngurah Rai,” ujar Ketua Yayasan Pendidikan Ngurah Rai AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi dalam sambutannya. pada puncak acara tersebut.

AA Bagus Adhi Mahendra Putra

HUT ke-42 tahun ini, Yayasan Pendidikan Ngurah Rai mengusung spirit transformasi untuk menghadirkan pendidikan berkualitas den mencetak SDM unggul serta berdaya saing. Dengan tagline “Ngurah Rai Reborn: Kami Hadir untuk Kualitas”, Yayasan Pendidikan Ngurah Rai yang menaungi SMP, SMA dan SMK Ngurah Rai Kerobokan kini tampil dengan wajah baru. Selain gedung sekolah yang nyaman dan modern juga dilengkapi fasilitas berkelas didukung dengan SDM pengajar/guru yang berkualitas dan profesional.
“Kami hadir untuk Kualitas. Kami berkomitmen penuh mewujudkan siswa siswi SMP, SMA, SMK Ngurah Rai meraih masa depan gemilang dan memiliki daya saing,” tambah Anggota Komisi II DPR RI yang juga sebagai Ketua Harian Depinas SOKSI dan Ketua Depidar SOKSI Bali.

Gus Adhi menambahkan Yayasan Pendidikan Ngurah Rai hadir untuk menjawab tantangan zaman dalam merespon dinamika perkembangan dan perubahan lingkungan strategis yang sangat masif untuk terus aktif mengisi pembangunan di era revolusi 5.0.

Untuk itu tambah politisi Partai Golkar asal Kerobokan Badung ini, Yayasan Pendidikan Ngurah Rai tampil dengan melakukan beberapa perubahan di antaranya setting ruang kelas dengan jumlah maksimal rombel 30 orang siswa per kelas dengan sistem satu bangku satu siswa.

“Kami meniru hal baik yang dilakukan Sekolah Taruna dengan satu bangku satu siswa tiap kelas. Mudah-mudahan seluruh sekolah di Bali dan Nusantara melakukan hal yang sama,” ungkap Gus Adhi.

Tidak sampai di sana, Sekolah Ngurah Rai juga dilengkapi ruang perpustakaan modern yang nyaman dengan buku-buku yang cukup lengkap serta berbagai renovasi sebagai upaya pembaharuan lainnya. Semua sekolah di Yayasan Pendidikan Ngurah Rai telah bertransformasi dengan wujud baru yang lebih menarik serta sistem pengelolaan yang lebih akuntabel dan transparan serta melibatkan para pihak dalam pengembangannya, melalui manajemen baru Yayasan Adhyatma Maju Prakasa (Yayasan AMP). Harapan untuk mewujudkan generasi terdidik dan berdaya saing dapat segera direalisasikan melalui pendidikan bermutu dengan mengutamakan prinsip sekolah sehat dan riang gembira sebagaimana amanah konstitusi yaitu mencerdaskan bangsa.

Perjalanan Yayasan Pendidikan Ngurah Rai

Dalam video dokumenter sejarah Yayasan Pendidikan Ngurah Rai yang diputar saat acara, dijelaskan Yayasan Pendidikan Ngurah Rai Kerobokan didirikan oleh ayahanda Gus Adhi yakni I Gusti Ketut Adhiputra (almarhum) bersama rekan-rekannya dan telah memiliki izin operasional sejak 1979. Dalam upayanya mendirikan pendidikan formal tingkat SMA, Adhiputra pun membujuk sang istri tercinta, Ida Ayu Mahendri agar bersedia merelakan areal tanah yang semula merupakan unit bisnis keluarga yaitu kendang ayam untuk menjadi kawasan sekolah. Sebagai catatan sejarah, Adhiputra pernah pula mendedikasikan diri sebagai guru dengan mengajar aljabar di SMP Budi Utama tersebut.

Akhirnya pada tahun 1979 sebagai inisiator Yayasan Pendidikan Ngurah Rai Kerobokan, Adhiputra bersama rekan–rekan lainnya berhasil mendirikan SMA Ngurah Rai dengan menempatkan Kepala Desa Kerobokan (Anak Agung Ngurah Putera) sebagai Ketua Yayasan dan Adhiputra sebagai Sekretaris Yayasan Pendidikan Ngurah Rai Kerobokan. Nama I Gusti Ngurah Rai diambil dari salah satu pahlawan Bali yang telah berjasa dan mempunyai andil besar atas keberanian melawan penjajah dalam menghantarkan kemerdekanan Republik Indonesia.

Dalam perjalan mengelola Yayasan Pendidikan Ngurah Rai ini Adhiputra lebih meningkatkan pengabdian dalam membangun dunia pendidikan bersamaan dengan amanah jabatan sebagai Ketua LKMD Desa Kerobokan dan juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Badung, maka pada tahun 1980 didirikan pula SMP Ngurah Rai Kerobokan.
Selama ini Yayasan Pendidikan Ngurah Rai Kerobokan telah mampu dan berhasil mencetak generasi pembangunan bangsa di semua tingkatan dengan banyaknya alumni berhasil, banyak diantara lulusan telah menjadi pengusaha sukses, bahkan wakil rakyat di DPRD Kabupaten/Kota, dan DPRD Provinsi Bali bahkan di DPR-RI yang sekaligus sebagai anggota MPR-RI.

Dalam perkembangan di masa terakhir ini dimana fenomena banyaknya sekolah swasta terpinggirkan sebagai dampak masifnya penetapan sekolah-sekolah negeri (gratis). Dalam konteks tersebut, sekolah-sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Pendidkan Ngurah Rai termasuk salah satu yang terkena imbasnya.

Ngurah Rai Reborn: Hadir untuk Kualitas

Dalam mengantisipasi perkembangan saat ini, pada usia ke-42 tahun dan berdasarkan hasil keputusan rapat pendiri Yayasan Pendidikan Ngurah Rai tanggal 4 Agustus 2020 telah mempercayakan kepada Gus Adhi yang merupakan putra tertua dari I Gusti Ketut Adhiputra untuk melanjutkan perjuangan Yayasan Pendidikan Ngurah Rai sebagai Ketua Yayasan.

Sebagai bentuk komitmen serius membangun kualitas SDM Bali melalui sektor pendidikan, Yayasan Pendidikan Ngurah Rai selain menggratiskan uang gedung bagi siswa SMP, SMA, dan SMK untuk tahun ajaran baru ini, juga memberikan program beasiswa bagi puluhan siswa SMK Ngurah Rai di bidang perhotelan, tata boga dan bidang pertanian.

Yayasan Pendidikan Ngurah Rai memberikan beasiswa kepada masing-masing 20 orang siswa kuota untuk tahun 2021 ini. “Dengan rincian, 20 orang siswa di bidang perhotelan dan 20 siswa orang bidang Tata Boga.

Sedangkan untuk siswa SMK Ngurah Rai di bidang pertanian diberikan beasiswa penuh selama tiga tahun sampai tamat. “Saya akan memberikan 20 orang beasiswa sampai tamat bagi siswa SMK Pertanian untuk membangun SDM pertanian kita menjagi petani dan pengusaha pertanian yang unggul,” ungkap Gus Adhi yang dikenal dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah.”
Tidak cukup sampai disana, Yayasan Pendidikan Ngurah Rai juga memberikan asuransi kesehatan gratis kepada seluruh siswanya baik di SMP, SMA dan SMK selama lima tahun mencakup santuan duka Rp 25 juta, penggantian biaya harian rawat inap Rp 200 ribu per hari atau Rp 24 juta per tahun, penggantian biaya ICU sebesar Rp 300 ribu per hari atau Rp 36 juta per tahun dan terakhir, penggantian biaya bedah sebesar Rp 2 juta. (ist)