Perindo Bali Siapkan “Jurus” Tangkal Hoaks di Pileg dan Pilpres

(Baliekbis.com), Banyak kasus buruk dan keresahan masyarakat yang terjadi akibat hoaks. Terlebih di tahun politik seperti saat ini. Hoaks menjadi senjata untuk melakukan kampanye hitam dan membunuh karakter lawan politik.

Berdasarkan survei Masyarakat Telematika Indonesia(Mastel)  Februari 2017, jenis berita hoaks yang paling sering diterima oleh masyarakat terkait dengan isu sosial-politik, seperti pemerintah dan pilkada. Terlihat dari 91,80 persen masyarakat yang menyatakan hal ini.

Sementara Daily Social bersama Jakpat Mobile Survey Platform dalam laporannya yang diunggah Agustus 2018 juga memuat informasi menarik tentang hoaks. Disebutkan informasi hoaks paling banyak ditemukan di platform Facebook (82,25 persen), WhatsApp (56,55 persen), dan Instagram (29,48 persen).

Sebagian besar responden (44,19 persen) tidak yakin memiliki kepiawaian dalam mendeteksi berita hoax. Mayoritas responden (51,03 persen) juga memilih untuk berdiam diri (dan tidak percaya dengan informasi) ketika menemui hoax.

Banyak pihak sangat khawatir kampanye hitam dengan menggunakan hoaks (kabar bohong) masih akan marak terjadi saat pertarungan kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang. Namun penyebaran hoaks juga berpotensi menyerang para caleg (calon anggota legislatif) secara personal maupun juga partai politiknya dalam ajang pemilu legislatif (Pileg).

Untuk itu, Partai Perindo Bali sudah menyiapkan berbagai “jurus” dan strategi untuk meminimalkan bahkan menangkal hoaks di Pileg dan Pilpres. “Kami sudah rancang progam anti hoaks agar kami dan masyarakat aman dari ancaman hoaks,” kata Ketua DPW Partai Perindo Bali Dr. I Wayan Sukla Arnata usai acara serah terima Kantor DPW Perindo Bali di Jalan Gatot Subroto (Gatsu) Barat No. 88X Denpasar, Selasa (28/8).

“Jurus” dan program anti hoaks ini agar para kader dan caleg Perindo tidak menjadi korban hoaks atau bahkan penyebar hoaks. “Jadi kader dan caleg Perindo dibekali agar mampu menangkal hoaks,” ujar Sukla Arnata yang juga maju sebagai bakal caleg DPR RI itu.

Perindo meminta para kader dan caleg cermat memeriksa informasi yang disebar atau dibagikan di media sosial atau grup-grup aplikasi chatting seperti WhatsApp. Berhati-hati dengan judul provokatif serta mencermati alamat situs website penyebar berita. “Kami juga tanamkan ideologi partai agar berjuang maksimal tanpa terpengaruh hoaks. Apapun yang terjadi di luar sana, tetap berjalan sesuai program partai,” pungkas Sukla Arnata seraya meminta masyarakat untuk waspada terhadap peredaran hoaks. (wbp)