Perhatikan Aspirasi Daerah, Ini Isi Concall Ketua DPR RI Puan Maharani dengan Wakil Bupati Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali

(Baliekbis.com), Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan conference call(concall) dengan Wakil Bupati Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali di Pendapi Gede Kompleks Balaikota Solo, Sabtu (12/6). Hal itu dilakukan lantaran Puan sedang meninjau percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan secara daring.

Di Balaikota, Puan melakukan concall bersama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, dan Bupati Klaten Sri Mulyani. Ia tidak mengunjungi langsung ketiga Kabupaten itu lantaran kondisi Jawa Tengah sedang tidak kondusif karena kenaikan kasus positif Covid-19 pasca-Lebaran.

Saat berbincang online dengan Wakil Bupati Sukoharjo Agus Santosa, Puan menanyakan tentang kelancaran proses vaksinasi di wilayah itu. Pertanyaannya disambut dengan kabar baik bahwa program vaksinasi Sukoharjo berjalan dengan baik mulai dari prasarana hingga koordinasinya.

Agus turut menyampaikan bahwa ia akan mempercepat program ini, terutama untuk guru , terkait dengan rencana pelaksanaan sekolah tatap muka Juli mendatang. Selain itu, penduduk lanjut usia juga menjadi target utama vaksinasi mengingat korban Covid-19 mayoritas kaum lansia.

Sejauh ini, kata Agus, masyarakat Sukoharjo yang sudah menerima vaksin baru mencapai 11 persen dari 910.000 jiwa penduduk. Targetnya, Sukoharjo sudah bisa menyelesaikan tahapan vaksinasinya di Desember 2021. Namun, ada kendala besaran distribusi vaksin yang terjadi.

Mendengar hal tersebut, Puan langsung mewanti-wanti Wabup Sukoharjo untuk segera menggunakan vaksin yang ia bawa di kunjungan kerjanya ini. “Ini jadi dropping vaksin yang saat ini sudah saya berikan, sudah bisa langsung dipergunakan ya penambahannya,” kata Puan.

“Ini saya minta jangan disimpen-simpen tapi langsung segera dilaksanakan vaksinasi di Sukoharjo,” katanya tegas.

Puan juga mengingatkan untuk Kepala Daerah Sukoharjo untuk mendengarkan aspirasi orang tua terkait pelaksanaan sekolah tatap muka. “Jangan memaksakan kalau kemudian orang tua nggak memberikan izin tatap muka untuk bersekolah. Toh kan kita juga masih bisa lewat media webinar atau daring,” katanya.

Bagaimana pun, keputusan orang tua harus dihormati. Anak-anak boleh masuk sekolah bila orang tuanya menyetujui dan tidak boleh dipaksakan. Sampai kini pun. Anak-anak belum bisa mendapatkan vaksin, jadi dibutuhkan kehati-hatian untuk menjaga kesehatan mereka dari serangan Covid-19.

Puan pun mengingatkan agar bantuan alsintan yang juga ikut diberikan bisa disalurkan dengan baik kepada berbagai pihak yang membutuhkan dan terdistribusi dengan baik. “Insyaallah apa yang saya sampaikan ini bisa langsung diberikan, nggak diambil lagi. Saya memang minta semuanya itu begitu saya kasih memang sudah bisa langsung didistribusikan,” katanya.

“Ya, segera ditindak lanjuti. Terima kasih, Bu,” jawab Agus cepat. Setelah berbincang dengan Wabup sukoharjo, Puan berganti memanggil Wakil Bupati Yoga Hardaya atau akrab dipanggil Mulyo. Pada Ketua DPR perempuan pertama Indonesia itu, Mulyo menyampaikan bahwa vaksin yang sampai di Klaten belum bisa memenuhi target, kira-kira baru sekitar 11 persen, dari target 980.000 masyarakat Klaten.

“Jadi vaksin yang sudah saya kirim tolong segera didistribusikan, disuntikan kepada masyarakat, jangan disimpan-simpan, Pak. Dan saya juga minta kalo ada masalah terkait virus Covid segera laporkan ke pemerintah pusat, sehingga kita bisa gotong royong saling membantu untuk menjaga dan mengantisipasi,” kata Puan.

Wabup Mulyo pun menyatakan bahwa vaksin yang dibawa oleh Puan, sebanyak enam ribu vaksin, sudah langsung digunakan. Vaksin ini disalurkan untuk tenaga medis, kesehatan, guru, dan lansia.

Puan juga memperhatikan situasi Jawa tengah dan meminta Klaten, sebagai perbatasan wilayah, untuk lebih berhati-hati. Warga yang datang dan bepergian harus diperhatikan. Tracing dan testing Covid-19 juga sebaiknya dilakukan terus. Hal ini ditujukan untuk mengantisipasi persebaran virus corona.

Puan juga meminta pemerintah daerah Klaten memperhatikan kegiatan wisata, rekreasi piknik, dan lainnya. Waspada akan daerah yang menimbulkan keramaian dan harus dijaga dengan ketat, karena dari sanalah persebaran virus bisa terjadi.

Menjawab kepedulian Puan, Mulyo menyatakan bahwa ia dengan dipimpin Bupati Sri Mulyani selalu berkoordinasi dengan Forkopimda Klaten. Mereka bersama-sama menentukan langkah-langkah guna mengantisipasi berkembangnya Covid-19. Warga yang datang dari luar kota pun selalu dilakukan rapid test sebagai tahap awal mengantisipasi penyebaran virus corona.

Selepas berbicara dengan Bupati Klaten, Puan pun menanyakan situasi Boyolali pada Wakil Bupati Wahyu Irawan. Wahyu pun dengan tanggap menyampaikan bahwa vaksin yang diberikan Ketua DPR sudah disuntikan pada peserta vaksinasi sore hari itu. Ia pun turut menyampaikan bahwa bantuan lainnya, berupa alsintan dan bibit ikan, telah disalurkan juga pada masyarakat sesuai kebutuhannya.

Pada Wahyu, Puan juga menanyakan proses vaksinasi guru dan ASN di Boyolali. Jawaban menggembirakan pun datang karena semua vaksin sudah diberikan untuk kedua profesi tersebut.

“Terima kasih, Pak. Tolong dijaga situasinya. Boyolali ini tempat pertemuan dari wilayah-wilayah Jawa Tengah, jangan sampai apa yang terjadi di Kudus menyebar, meluas, kemudian menyebabkan perekonomian dan keselamatan yang ada di Jawa Tengah ini semakin parah,” Kata Puan.

Puan juga mengingatkan kepala daerah untuk bergotong royong dan terbuka. “Jika ada masalah di daerahnya masing-masing tolong segera laporkan. Jangan kemudian merasa sungkan, ataupun tidak ingin terlihat daerahnya tidak bisa dikendalikan, namun nanti masyarakat yang dirugikan,” ungkapnya.

Antisipasi dan mitigasi dari awal harus dilakukan untuk mencegah masalah-masalah besar yang bisa terjadi nantinya. Puan pun berkomitmen untuk selalu mendorong sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Jika kepala daerahnya tidak proaktif, masyarakat yang nantinya kemudian dirugikan karena timbul lonjakan atau masalah terkait Covid-19.

“Kalau kita tidak sehat membuat ekonomi ambruk, ekonomi tidak bisa bekerja karena kita semua sibuk harus membereskan masalah Covid yang harusnya bisa dikendalikan,” tutup Puan. (ist)