Perayaan Imlek Kali Ini Diprediksi Tidak Seramai Tahun 2017

(Baliekbis.com), Perayaan Imlek tahun 2018 ini diprediksi tidak seramai tahun lalu. Hal ini sangat dipengaruhi oleh belum normalnya jumlah kunjungan wisarawan Cina ke Bali yang tahun lalu melonjak hingga 1,37 juta orang.

Tahun ini diproyeksi masih menurun seiring dengan belum normalnya charter flight dan penerbangan reguler dari Cina ke Bali. “Karena wisatawan Cina masih merasa ragu-ragu untuk berkunjung ke Bali karena status Gunung Agung. Terlebih negara Cina adalah Negara Komunis dimana perintah negara amat sangat ditaati oleh seluruh warganya,” ujar pengamat pariwisata Bali Puspa Negara, SP, MSi., Jumat (16/2) di Kuta.

Menurut mantan anggota DPRD Badung ini pasca dicabutnya travel band dari pemerintah Cina secara psikologis membutuhkan waktu cukup lama untuk pemulihan.

Bahwa wisatawan Cina adalah wisman terbesar di Bali tahun 2017 dan dibanding tahun 2016 telah meningkat 51.52%. Namun awal tahun dan saat perayaan Imlek 16 Pebruari 2018 ini memang jumlah kunjungan turis Cina tidak seramai perayaan Imlek tahun lalu. Sementara itu dari beberapa agent BPW Cina di Bali diperoleh data bahwa kurang lebih 15.000 confirmed wisman Cina datang ke Bali untuk perayaan Imlek. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibanding jmlh kedatangan wisman Cina tahun 2017 serangkaian Imlek yang mencapai 396.139 jiwa (periode Januari-Maret 2017).

“Artinya kita perlu kerja keras untuk memulihkan kembali pasar Cina dengan melakukan sentuhan dsn pendekatan G to G (Government to Government) secara intensif dan efektif melalui kerja sama bilateral dan promosi wisata langsung maupun tidak langsung secara berkelanjutan,” tegas Puspa Negara seraya mengaku optimis Bali ke depannya bisa pulih bahkan lebih ramai lagi. (puspa)