Penyerapan Aspirasi Dr. Mangku Pastika: Optimis Transportasi Kereta Api di Bali Terwujud

ORANG ke Bali sangat mudah baik melalui jalur laut maupun udara. Tapi setelah di Bali mereka sulit ke objek wisata. Mau ke Ubud dari Denpasar bisa memakan waktu 2 jam”.

(Baliekbis.com),Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika mengaku optimis rencana pengembangan transportasi kereta api di Bali bisa terwujud di masa mendatang.

“Awalnya ketika saya merencanakan pengembangan kereta api itu, pemikiran saya keretanya pelan-pelan agar turis bisa menikmati keindahan di kiri kanan jalan. Dulu rencana awalnya dari Nusa Dua ke Ubud. Karena saat itu, turis mau ke sana memakan waktu lama,” ujar mantan Gubernur Bali 2008-2018 ini saat Vidcom yang mengangkat tema “Rencana Pembangunan Kereta Api di Bali” serangkaian penyerapan aspirasi Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M., Selasa (4/8).

Vidcon selama dua jam yang dipandu tim ahli Nyoman Wiratmaja, Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara juga menghadirkan narasumber Kadis Perhubungan Bali IGW Samsi Gunarta, Dinas PU Bali, Ketua MTI Bali Made Rai Ridarta, Ketua NCPI Bali Agus Maha Usadha, mantan Kadisparda Bali Yuniarta Putra dan sejumlah tokoh lainnya.

Dikatakan kalau sekarang rencana itu berkembang lebih luas untuk mengurai kemacetan dan bisa lebih cepat sampai, tentu ini sangat bagus. “Dan saya sangat mendukung. Saya optimis ini akan bisa terwujud,” jelasnya.

Apalagi dukungan Pusat untuk Bali sangat tinggi. Mangku Pastika melihat perhatian pusat sangat besar kepada Bali. Ia mencontohkan, meski di tengah Covid-19, pusat membantu pembangunan dermaga di Nusa Penida-Sanur.

Ketua NCPI Agus Maha Usadha

“Jadi saya optimis pembangunan perkeretaapian di Bali bisa diwujudkan tahun 2023/2024 nanti. Jadi jangan berpikir sekarang lagi Covid. Nanti kan itu akan berakhir,” tambahnya.

Soal dana pembangunan yang diperkirakan menelan dana Rp10 triliun, menurut Mangku Pastika akan bisa diatasi dengan konsorsium, keterlibatan pemerintah pusat, daerah termasuk BUMN dan investor. “Apalagi investor Korea siap mendukung proyek ini,” jelasnya.

Kalau proyek ini bisa terwujud akan memberi manfaat besar bagi pengembangan ekonomi masyarakat. Jadi ada multiflier effect dari pariwisata.

Di awal sambutannya mantan Kapolda Bali ini mengatakan diskusi sebagai urun rembug untuk beri kontribusi terbaik bagi Bali ke depan. Jadi meski ada covid, tapi pikiran semangat harus tetap jalan. Jangan sampai wabah ini membelenggu pikiran.

Hal senada disampaikan Ketua NCPI (Nawa Cita Pariwisata Indonesia) Bali Agus Maha Usadha yang melihat proyek ini bisa memecahkan masalah utamannya kemacetan. Sebab belajar dari tahun lalu dengan kunjungan wisman sekitar 6 jutaan, kondisi lalu lintas sudah krodit. “Jadi perkeretaapian ini akan bisa jadi salah satu solusi,” ujar Agus.

Namun Agus juga mengingatkan agar dipikirkan pula kontribusi terhadap warga. “Jangan sampai warga justru tak dapat manfaat dari pengembangan ini,” jelasnya mengingatkan.(bas)