Penyelundupan Bibit Lobster ke Vietnam Masih Tinggi

(Baliekbis.com), Tindak penyelundupan hasil perikanan belakangan ini masih  tinggi. Ada beberapa negara sebagai penadah hasil perikanan asal Indonesia yang dikirim secara ilegal, alias diselundupkan. Seperti bibit lobster yang diselundupkan ke Vietnam dengan nilai yang sangat besar. Kepala Pusat Karantina Ikan Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Riza Priyatna mengatakan hal itu usai sosialisasi kepada Aviation Security (Avsec) Bandara I Gusti Ngurai Rai, di Patra Hotel, Tuban, Rabu (7/6/2017).

Dikatakan Riza hingga triwulan pertama per tanggal 2 Juni tahun 2017, penyelundupan hasil perikanan seperti benih lobster asal Indonesia mencapai nilai Rp 158 miliar. “Tidak hanya lobster, hasil perikanan Indonesia yang kerap diselundupkan keluar negeri ada mutiara, ikan dori, dan patin,” jelasnya.  Riza menambahkan, upaya pemerintah menekan illegal fishing, tampaknya memang belum berpengaruh besar terhadap tingkat kejahatan yang memanfaatkan kekayaan laut Indonesia. Hal tersebut terbukti dari masih tingginya tindak penyelundupan hasil perikanan. Riza Priyatna menyebut, ada beberapa negara sebagai penadah hasil perikanan asal Indonesia yang dikirim secara ilegal, alias diselundupkan.

“Kalau kita bicara mutiara tadi, itu dikirim ke pasar Hongkong. Bibit lobster ke Vietnam”, ungkapnya seraya menambahkan untuk sirip hiu dikirim juga ke Hongkong. Dijelaskannya juga, kalau coral itu menyebar ke beberapa negara, terutama di Eropa. Ditemui disela-sela sosialisasi kepada Aviation Security (Avsec) Bandara I Gusti Ngurai Rai, di Patra Hotel, Rabu (7/6), Riza Priyatna mengakui, tak memungkiri dalam proses penyelundupan itu terindikasi mendapat dukungan dari orang dalam di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tidak hanya itu, mantan petugas di Kementerian pimpinan Susi Pudjiastuti itu pun disinyalir ikut memuluskan para mafia dalam mengimpor hasil perikanan Indonesia secara ilegal.

“Orang dalam ada, mantan orang dalam juga ada. Makanya kita sekarang di lingkup operasi, kita menggandeng Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus”, jelasnya. Selain Mabes Polri, Riza Priyatna mengaku, pihaknya juga menggalang sinergitas dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diharapkan kerja sama itu mampu membongkar ‘lingkaran setan’ yang selama ini menggerogoti kekayaan laut Indonesia untuk kepentingan pribadi. (ist)