Penyelenggara Layanan Publik Dituntut Selalu Berbenah

(Baliekbis.com), Penyelenggaraan pemerintahan dewasa ini sangat dinamis seiring dengan pesatnya  perkembangan teknologi informasi yang berdampak pada manajemen tata kelola pemerintahan. “Pemerintahan dalam core businessnya sebagai penyelenggara layanan publik dihadapkan pada era digitalisasi yang menuntut upaya untuk selalu berbenah khususnya terkait dengan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) yang semula dilakukan secara konvensional. Demikian disampaikan Gubernur Bali Mangku Pastika dalam sambutan pada acara “Peningkatan Cyber Awareness dan Layanan Aplikasi Informatika untuk Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia”, Senin (21/8) di Gedung Ksirarnawa Denpasar.

Dikatakan kehadiran teknologi informasi tidak bisa diabaikan dalam perumusan proses bisnis fungsi teknis organisasi untuk bisa diterjemahkan ke dalam sistem informasi manajemen atau sering dikenal sebagai software. Di sisi lain dikatakan sistem informasi manajemen yang dibangun masih berjalan sendiri-sendiri, padahal terdapat kesamaan struktur data yang dibutuhkan oleh suatu instansi ke instansi lainnya. Apabila kondisi ini tetap berlangsung maka penerapan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi informasi akan mengalami stagnasi dan bahkan cenderung membebani aktivitasnya.

“Ke depan saya berharap tidak ada lagi suatu instansi menutup akses data dan atau tidak memberikan akses datanya sepanjang dipertanggungjawabkan melalui standar teknis teknologi informasi dan komunikasi,” ujarnya. Dikatakan kehadiran suatu aplikasi di samping memberikan manfaat secara ekonomi juga dapat menimbulkan konflik horizontal di masyarakat seperti fenomena angkutan berbasis online. Ke depannya kita dituntut untuk terus berbenah dalam memanfaatkan teknologi informasi termasuk memahami ketentuan–ketentuan yang menyangkut upaya peningkatan perekonomian dalam era digitalisasi.

Ir. I Nyoman Sujaya,M.T.
Ir. I Nyoman Sujaya,M.T.

Sementara Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Bali Ir. I Nyoman Sujaya,M.T. mengatakan kegiatan sosialisasi tersebut digelar serangkaian pula dengan Pameran Pembangunan dalam rangka HUT RI ke-72 dan Hari Jadi Provinsi Bali ke-59. Kegiatan ini juga merupakan evaluasi pelaksanaan program Bali Mandara jilid 2 sekaligus untuk mendapatkan masukan dari masyarakat terkait apa yang sudah dilakukan. “Jadi adanya sosialisasi yang berkaitan dengan Cyber Awareness ini diharapkan ada sinergis yang dikoordinasi Diskopminfo. Sebab selama ini masing-masing instansi masih berjalan sendiri-sendiri. Sehingga ada satu informasi dalam kaitan pembangunan Bali Mandara 2,” jelasnya. (bas)