Penutupan MPLS SMA PGRI 2 Denpasar, Pentas Budaya Ajang Pengembangan Hobi dan Potensi

(Baliekbis.com), Setelah berlangsung sejak Senin (10/7) kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) di SMA PGRI 2 Denpasar  ditutup Sabtu (15/7)  dengan agenda utama berupa Pentas Budaya yang dimeriahkan berbagai kegiatan seni dan budaya yang melibatkan seluruh siswa baru. Pentas Budaya yang menampilkan kebolehan siswa-siswi  berupa seni tari, tabuh dan musik ini selain disaksikan para guru juga orang tua siswa. Kepala SMA PGRI 2 Denpasar I Komang Arta Saputra,SPd.,MPd. didampingi Ketua Panitia Drs. Made Suwecana dan Humas Dra. Ni Wayan Suweni di sela-sela  acara tersebut mengatakan pentas seni dan budaya ini selain sebagai hiburan juga untuk menggali potensi, minat dan bakat siswa. “Berkenian selain menjadi hobi juga ke depannya bisa memberikan penghasilan,”ujar Arta Saputra.

I Komang Arta Saputra,SPd.,MPd.
I Komang Arta Saputra,SPd.,MPd.

Dalam pentas budaya tersebut pihaknya  ingin menggali potensi anak didik baru sekaligus memberi gambaran kepada orangtua siswa bahwa sekolah memberikan kesempatan yang luas kepada anak didik untuk beraktivitas dan berkarya sesuai kemampuan mereka. Orangtua siswa  bisa melihat potensi anaknya dan apa yang diberikan sekolah untuk mendukungnya. “Kita siapkan fasilitas yang dibutuhkan anak didik dalam memajukan dan mengembangkan potensi dirnya,” tambah Arta Saputra. Setelah pentas seni dan budaya ini, selanjutya  apa yang dimiliki siswa akan dikembangkan dan dihimpun dalam kegiatan ekstra kurikuler yang menjadi program sekolah. “Di sini anak-anak akan secara lebih fokus dibina untuk mengembangkan potensinya. Ini nantinya bisa menjadi hobi sekaligus menghasilkan,” tambahnya.

Drs. Made Suwecana dan Dra. Ni Wayan Suweni
Drs. Made Suwecana dan Dra. Ni Wayan Suweni

Ketua Panitia Drs. Made Suwecana mengatakan MPLS berjalan lancar sesuai dengan kurikulum dan program yang ditetapkan sekolah. MPLS diikuti 295  siswa baru. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2016  yakni 279 siswa. Memang yang mendaftar sekitar 500-an, tapi setelah diseleksi yang diterima hanya 295 siswa. Menurut Kepsek Arta Saputra seleksi dilakukan selain untuk menyesuaikan dengan fasilitas sekolah juga menjaga agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Kalau prosesnya sudah baik, maka bisa terus menjaga dan meningkatkan kualitas. Ditambahkan untuk menjaga mutu, selain ketersediaan fasilitas untuk proses belajar mengajar yang harus memadai, kehadiran guru dan kesiapannya mengajar sangat menentukan keberhasilan. “Karena itu kehadiran guru mengajar ini kita perhatikan sekali dan terus dipantau,” tambah Arta seraya mengatakan seluruh guru di sekolah tersebut sudah sesuai kompetensinya. Dan yang tak kalah menarik, SMA PGRI 2 Denpasar juga telah menambah kegiatan belajar ekstra siswanya dengan Bahasa Jepang. “Kita punya guru bahasa Jepang yang juga punya pengalaman cukup lama di Jepang,” tambah Arta. Berbagai terobosan telah dilakukan SMA PGRI 2 Denpasar sejak didirikan tahun 1983 silam, dimana sekolah yang kini beralamat di Jalan Gunung Rinjani Denpasar ini terus menunjukkan kemajuan yang signifikan. Selain jumlah siswa yang terus meningkat, sekolah yang menyandang status terakreditasi A ini juga sarat dengan prestasi baik akademis maupun bidang seni dan budaya di antaranya dalam ajang Porsenijar PGRI, berhasil keluar sebagai juara umum. Di PSR Kota Denpasar juga menyabet 3 medali emas, 7 perak dan 6 perunggu.  Dalam lomba pesantian yang digelar IHDN Denpasar, Tim Putri SMA PGRI 2 Denpasar juga suskes sebagai juara I. (bas)