Pengungsi Bertambah, Pemkab Gianyar Gelar Rapat Evaluasi

(Baliekbis.com), Posko pengungsi di Lapangan Sutasoma, Sukawati, Gianyar kembali didatangi pengungsi korban erupsi Gunung Agung. Posko Sutasoma yang sebelumnya menampung sekitar seratusan orang pengungsi, kini menampung hampir 400 orang pengungsi. Penambahan jumlah pengungsi ini terkait peningkatan aktivitas Gunung Agung sejak erupsi 27 Nopember lalu. Menyikapi hal tersebut, Pemkab Gianyar mengambil langkah antisipatif dengan menggelar rapat evaluasi bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) serta unsur TNI dan Polri, di ruang rapat kampus Akademi Komunitas Negeri (AKN) Lapangan Sutasoma Sukawati, Sabtu (2/12). Rapat dipimpin Plt. Sekda Kabupaten Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya didampingi Kasdim 1616/Gianyar Mayor Inf Gede Merta Santosa, A.Md. Menurut Wisnu Wijaya, melalui rapat evaluasi ini, Bupati Gianyar ingin mengingatkan kembali OPD Gianyar untuk berperan aktif membantu di posko pengungsian. “Karena sebelumnya pengungsi kan sempat pulang saat status Gunung Agung diturunkan, nah sekarang pengungsi bertambah, OPD harus kembali berperan aktif,” ujar Wisnu Wijaya. Dandim 1616/Gianyar melalui pengarahan yang disampaikan oleh Kasdim 1616/Gianyar, berharap agar koordinasi dengan OPD Gianyar, instansi, dan berbagai lembaga yang selama ini sudah terjalin baik dapat lebih ditingkatkan demi kemanusiaan. “Mari kita tingkatkan lagi, untuk kemanusiaan,” tegas Mayor Inf Gede Merta Santosa, A.Md. 
Bupati Gianyar, melalui Keputusan Bupati Gianyar nomor 801/F-04/HK/2017 tentang Pembentukan Komando Tanggap Darurat Bencana Peningkatan Aktivitas Gunung Agung di Kabupaten Gianyar menunjuk Komandan Kodim 1616/Gianyar sebagai Komandan Tanggap Darurat Bencana. Yang mana fungsi komando tanggap darurat bencana ini adalah mengkoordinasikan, mengintegrasikan, dan mensinkronisasikan seluruh unsur dalam organisasi Komando Tanggap Darurat Bencana untuk penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan pengurusan pengungsi, penyelamatan serta pemulihan sarana dan prasarana pada saat kejadian bencana. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, AA Gde Oka Digjaya mengatakan, status darurat pengungsi di Gianyar telah ditetapkan melalui SK Bupati Gianyar sejak Gunung Agung menyandang status awas. “SK darurat pengungsi berlaku selama 14 hari dan sudah mengalami berkali-kali perpanjangan, perpanjangan ini mengikuti status darurat pengungsi di Provinsi Bali,” terang Oka Digjaya. Hasil rapat evaluasi tersebut mencatat, stok logistik termasuk bahan makanan, obat-obatan, dan yang lainnya mencukupi hingga 2 bulan ke depan. Oka Digjaya mengatakan donasi dari berbagai pihak, baik lembaga maupun perseorangan, terus berdatangan. Jadi pihaknya optimis kebutuhan para pengungsi tercukupi. “Per 2 Desember jumlah pengungsi korban erupsi Gunung Agung di wilayah Gianyar sebanyak 3.352 baik yang mandiri maupun yang ada di posko Sutasoma,” urai Oka Digjaya. Melalui Plt. Sekda Wisnu Wijaya, Bupati Gianyar menginstruksikan agar pengungsi dilayani dengan baik. Termasuk mewaspadai logistik makanan yang kadaluwarsa. Jangan sampai terjadi keracunan makanan, logistik yang kadaluwarsa agar dimusnahkan. Kepala BPBD Oka Digjaya mengatakan memang ada beberapa logistik kadaluwarsa ditemukan di gudang. Jumlahnya tidak banyak dan hanya berupa mie instan. “Itu sudah kami musnahkan,” tandasnya. (asti)