Pengembangan Benoa Serap Investasi Rp 7,5 Triliun

(Baliekbis.com), Pengembangan cruise, tourism dan ekonomi maritim pelabuhan Benoa di bawah Pelindo III diprediksi akan menyerap dana sekitar Rp 7,5 triliun. Total dana sebanyak itu sebagian disiapkan pihak Pelindo yakni sebesar Rp 1,7 triliun dan Rp 5,8 triliun merupakan investasi asing. Demikian diungkapkan President Director Pelindo III Ari Askhara didampingi GM Pelabuhan Benoa Eka Saputra, Kamis (26/7) di sela-sela kegiatan pengurukan terkait pengembangan pelabuhan Benoa.

Menurut Ari Ashkara dalam rencana, di kawasan pelabuhan Benoa akan dikembangkan proyek fisik berupa pengerjaan infrastruktur dasar, terminal, dermaga serta pengerukan yang seluruhnya dianggarkan Rp 1,7 triliun. Sedangkan untuk pembangunan di luar itu seperti properti, marina, fish market maupun fasilitas lainnya yakni art centre, convention centre dan lain-lain anggarannya dari investor asing. “Kita kerja sama dengan pihak asing untuk pembangunannya,” tegas Ari Ashkara. Dari pengembangan tersebut diharapkan akan ada pendapatan yang lebih signifikan selain dari terminal cruise.

Pasalnya menurut Ari, pemasukan dari terminal cruise belum seberapa. Karena itu dengan pengembangan yang dilakukan saat ini ditarget ada pemasukan yang signifikan baik dari LNG (Liquid Natural Gas), air bersih dan listrik. Melalui pendalaman alur dan kolam juga nantinya diharapkan bisa berlabuh kapal besar yang membawa muatan banyak. “Kalau nanti sekali datang bisa tiga ribu turis, tinggal tiga hari dan menghabiskan 100 dolar per orang tentu akan memberi pemasukan yang besar,” jelasnya. Untuk itu pengembangan yang dilakukan ini diharapkan bisa cepat selesai.

Apalagi izin-izin sudah siap. “Untuk Benoa kita targetkan bisa rampung Maret 2019 mendatang,” ujarnya. Selain Benoa, menurut President Director Pelindo III Ari Askhara, pihaknya juga akan mengembangkan pelabuhan di Lombok. Untuk Lombok dianggarkan Rp 1,3 triliun dan ditarget selesai Oktober 2019. Pengembangan kedua pelabuhan itu diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah maupun masyarakat.
“Kita harap yang datang bisa belanja di sini, tidak harus di Jakarta atau Singapura,” jelasnya. (bas)